KABARINDAH.COM – Kapal selam yang saat ini banyak digunakan oleh militer setiap negara, awalnya ditemukan oleh John Philip Holland pada 17 Maret 1904. Ia mengawali karirnya sebagai guru dan akhirnya mendalami ilmu sains untuk mendesain kapal selam.
John Philip Holland lahir di pesisir pantai Atlantik di Liscannor, West Co Clare, Irlandia pada 28 Februari 1841. Ia lahir dari seorang ayah yang berprofesi sebagai penjaga pantai.
Ia kemudian dikirim ke Biara Utara di Cork, Irlandia pada tahun 1858. Ia melaksanakan tugas pertamanya sebagai seorang guru dan bertemu dengan Bruder Dominic Burke, seorang guru sains terkenal, yang mendorong eksperimen ilmiah Holland untuk mengembangkan kapal selam.
Dia banyak mempelajari astronomi dan mengerjakan teori penerbangan yang menurut para ahli akurat. Saat berada di Kota Cork, Belanda mulai bereksperimen dengan kapal selam kecil di sebuah hala sekolah yang digunakan untuk menguji prototipenya.
Mengutip Irish Central, Holland memikirkan hal yang sama dengan David Bushnel, pembuat kapal selam ‘Turtle’ yang digunakan untuk menyerang prajurit Inggris di Pelabuhan New York selama perang kemerdekaan Amerika.
Pada tahun 1873, ia berangkat ke Boston dengan membawa desain kapal selam, yang menjadi dasar pemikiranya pada tahun 1875 ke Departemen Angkatan Laut AS.
Namun Departemen Angkatan Laut AS telah menolak rencana kapal selamnya karena dianggap tidak praktis.
Koran harian Irish World meluncurkan dana untuk uji coba kapal selam odel 33 inci milik Holland. Hasilnya meyakinkan untuk mensponsori pembangunan ‘kapal perusak Skirmishing Fund’ sebesar US$4000 atau senilai Rp57 juta.
Melansir Interesting Engineering, kapal ini memiliki ukuran yang lebih besar dari pendahulunya, yang diberi nama ‘Fenian Ram’ oleh salah satu reporter New York Sun. Sementara Holland masih mengembangkan proyek prototipe Fenian Ram, beberapa orang tidak sabar menanti kapal selam tersebut diselesaikan.
Holland menjual desain model Holland VI-nya, yang menggunakan mesin campuran bensin dan listrik ke angkatan laut AS dan Jepang. Ironisnya dia juga menjual desain tersebut ke departmen yang semula ingin dia kembangkan, Angkatan Laut Inggris.
Karena rekan-rekannya yang memiliki perkara hukum, Holland tidak pernah menanggung hasil finansial dari jerih payahnya. Namun, dia dihormati dengan Pita Matahari Terbit Kelas Empat oleh Duta Besar Jepang atas pengabdiannya yang terhormat kepada bangsa Jepang.
Setelah kematian Holland pada tahun 1914, The New York Times melaporkan bahwa meskipun ia tertarik pada kapal selam, ia menentang peperangan. Gagasannya tentang kapal selam adalah untuk melumpuhkan kapal perang dan bukan untuk menghancurkan mereka dan membunuh orang-orang yang berada di atasnya.
Bagaimanapun, ia adalah seorang pria, yang memiliki impian untuk membangun kapal selam berkapasitas 40 penumpang untuk wisata di resor tepi laut. Ia juga mengeksplorasi penggunaan kapal selam di masa damai, dan membahas peran dan potensinya dalam penelitian ilmiah.