KABARINDAH.COM, Sukabumi–Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi terus menunjukkan komitmennya dalam mendampingi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) melalui pendekatan berbasis komunitas. Salah satu strategi yang kini dioptimalkan adalah melalui kegiatan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS), seperti yang dilakukan di kawasan Pantai Taman Pandan, Pajampangan.
” Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah ODHA di wilayah pajampangan yang menjadi dampingan KPA saat ini,” ujar Pendamping ODHA wilayah Pajampangan Mohamad Badruddin dalam keterangan persnya, Rabu (23/7/2025). Kegiatan ini dikemas dengan suasana yang yang terbuka dan hangat di alam terbuka.
KDS terang Badruddin menjadi ruang bersama untuk saling berbagi pengalaman, mendapatkan edukasi yang benar, serta membangun semangat hidup yang positif. KDS tidak sekadar forum diskusi, tetapi menjadi bagian dari proses pemulihan dan penguatan psikososial ODHA.
“Pendekatan sebaya sangat efektif. ODHA merasa lebih dipahami, lebih nyaman untuk terbuka, dan saling mendukung dalam menjalani terapi maupun menghadapi tantangan sosial,” ujar Badruddin. Kegiatan ini juga menghadirkan Rizki Ginanjar, Programer HIV/AIDS dari Puskesmas Ciracap, yang memberikan penguatan pentingnya kepatuhan terhadap terapi ARV.
Menurutnya, keberhasilan terapi tidak hanya bergantung pada obat, tetapi juga pada dukungan komunitas dan semangat pribadi ODHA itu sendiri. “Terapi ARV yang dijalani secara teratur bisa menekan viral load hingga tidak terdeteksi. Ini akan berdampak besar pada kualitas hidup ODHA, juga mencegah penularan kepada orang lain,” jelasnya.
KPA Sukabumi menilai, kegiatan KDS merupakan strategi kunci dalam penanggulangan HIV/AIDS berbasis komunitas. Selain memperkuat solidaritas antar ODHA, pendekatan ini juga bertujuan untuk mengikis stigma sosial yang selama ini menjadi tantangan besar dalam pendampingan.
“Kami percaya bahwa ODHA bisa hidup sehat, produktif, dan bermartabat. Tapi untuk itu, mereka perlu merasa diterima, didukung, dan tidak sendiri,” kata Badruddin. KPA menegaskan akan terus mendorong pelibatan aktif kelompok dukungan sebaya, layanan kesehatan, serta tokoh masyarakat dalam mendampingi ODHA secara berkelanjutan.
Dengan strategi ini, diharapkan penanggulangan HIV/AIDS di Sukabumi bisa berjalan lebih inklusif dan berdaya guna. Atep Maulana
