Kabar  

IMM Eksyar UM Bandung Bangkitkan Kesadaran Pemuda Akan Fungsi Peradaban Masjid

KABARINDAH.COM, Bandung — Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung terus meneguhkan komitmennya dalam membangun kesadaran generasi muda terhadap peran penting masjid dalam kehidupan umat.

Hal itu diwujudkan melalui kegiatan Talkshow dan Sharing Inspiratif bertajuk “Literasi Peradaban: Membaca Realitas Arah Perubahan” yang digelar pada Rabu (05/11/2025) di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan, lantai tiga Gedung UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752.

Kegiatan yang menggugah semangat intelektual dan spiritual ini menghadirkan tiga tokoh publik inspiratif: Guru Gembul (influencer pendidikan), Sherly Annavita (influencer), dan Dhias Akeyla (CEO Masjid Sejuta Pemuda). Kehadiran mereka menjadi magnet tersendiri bagi para mahasiswa dan pemuda yang antusias memadati ruangan untuk menyimak pandangan mereka tentang arah perubahan peradaban masa kini.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pimpinann Komisaria IMM Ekonomi Syariah, Shaf Pemuda Masjid, dan Bandung Lautan Literasi. Sejumlah pejabat kampus turut hadir memberi dukungan, di antaranya Ketua Program Studi Ekonomi Syariah, Dekan Fakultas Agama Islam, Wakil Rektor I UM Bandung, dan tamu undangan lainnya.

Ketua pelaksana Anggi Ahmad Taufik menegaskan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan terhadap menurunnya peran sosial masjid di tengah masyarakat modern. Ia mengajak generasi muda untuk meneladani fungsi masjid sebagaimana pada masa Rasulullah—bukan sekadar tempat ibadah, melainkan pusat peradaban dan aktivitas kemasyarakatan.

“Acara ini diselenggarakan untuk menyadarkan bahwa pemuda harus kembali ke masjid. Masjid seharusnya menjadi pusat peradaban, tetapi kini sering hanya menjadi tempat ibadah yang kurang hidup secara sosial,” ungkap Anggi.

Oleh karena itu, Anggi berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan kembali semangat kolektif di kalangan mahasiswa untuk menghidupkan fungsi sosial dan intelektual masjid. “Harapannya, setelah acara ini teman-teman bisa menggerakkan masjid dan mengembalikan fungsinya sebagai pusat peradaban dan sosial bagi umat,” tambahnya.

Apresiasi juga datang dari Ketua Program Studi Ekonomi Syariah UM Bandung Yudistia Teguh A Fikri yang menilai kegiatan ini memiliki dampak besar terhadap pembentukan karakter mahasiswa sebagai agen perubahan. Menurutnya, diskusi seperti ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengasah kebebasan berpikir tanpa kehilangan nilai-nilai moral dan spiritual.

“Kegiatan ini sangat impactful dan mengarah pada perubahan. Mahasiswa harus mampu melewati fase kebebasan berpikir dengan tetap memegang nilai moral,” ujar Yudistia. Lebih lanjut, Yudistia menegaskan bahwa sejak awal sejarah Islam, masjid selalu menjadi pusat lahirnya ide-ide besar, diskusi keilmuan, dan penggerak peradaban.

Oleh karena itu, ia menyambut baik upaya IMM Eksyar yang berusaha mengembalikan masjid pada peran aslinya sebagai tempat membangun kesadaran dan peradaban umat. “Masjid merupakan tempat utama diskusi dan pembentukan peradaban. Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini,” tutupnya.

Melalui kegiatan ini, Pimpinan Komisariat IMM Ekonomi Syariah UM Bandung berupaya menegaskan kembali pesan penting, yakni masjid tidak sekadar ruang ibadah. Namun, sebagai jantung peradaban yang harus dihidupkan kembali oleh generasi muda Muhammadiyah khususnya.***(FK)