KABARINDAH.COM – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan tiga kondisi penting dari banjir yang perlu diwaspadai dan diantisipasi warga Ibukota.
Pertama, banjir rob, kedua curah hujan ekstrem lokal, ketiga curah hujan ekstrem di kawasan pegunungan.
Menurut Anies, banjir rob berada di wilayah yang tinggal di pesisir pantai. Banjir rob merupakan suatu kondisi sulit dihindari, terlebih saat air laut mengalami pasang.
“Ketika permukaan air laut meningkat maka ada kawasan kawasan di Jakarta yang berpotensi mengalami rob, ini front pertama yang harus diantisipasi,” kata Anies saat memimpin apel kesiapsiagaan hadapi bencana dampak Fenomena La Nina, Minggu (14/11/2021), di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Ditambahkan Anies, kondisi kedua adalah hujan ekstrem lokal, atau hanya sebagian wilayah Jakarta. Dari kondisi ini drainase vertikal yang ada memiliki daya tampung terbatas yaitu rerata 100 mm hujan per hari. Jika curah hujan melebihi daya tampung, maka akan terjadi banjir.
Gubernur Anies meminta masyarakat dapat mengantisipasi kondisi tersebut. “Bila dalam satu hari hujan terjadi di atas 100 mm maka akan terjadi genangan karena kapasitas daya tampungnya satu hari 100 mm per hari,” ucap Anies.
Selanjutnya, kondisi banjir kiriman yang dipicu curah hujan ekstrem dari kawasan hulu yang mengalir ke sungai-sungai di Jakarta.
“Bila volume air yang masuk ke Jakarta melampaui kapasitas sungai kita maka terjadi luberan ke kanan kiri sungai. Ini yang sering menyebabkan sejumlah wilayah di Jakarta tergenang air,” jelas Anies.