KABARINDAH.COM, Sukabumi–Sukabumi berupaya mempertahankan sebagai kota layak pemuda. Salah satunya dengan meningkatkan keberadaan sarana dan prasana untuk pemuda.
Hal itu disampaikan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Sukabumi, Nurul Jaman Hadi di sela-sela Upacara Hari Sumpah Pemuda tingkat Kota Sukabumi di Plaza Balai Kota Sukabumi, Selasa (28/10/2025).
”Tema Hari Sumpah Pemuda tahun 2025, “Pemuda-Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu,” harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata,” ujar Nurul Jaman Hadi.
Menurutnya, keberagaman warna dan latar belakang yang dimiliki para pemuda justru menjadi kekuatan besar ketika disatukan dalam satu rumah besar, yakni KNPI.
Dari keberagaman itu akan lahir kebersamaan dan kesadaran bahwa perbedaan adalah fitrah, bukan sumber permusuhan. “Perbedaan harus dimaknai sebagai hikmah agar kita selalu bersyukur atas keberagaman,” ujarnya.
Nurul Jaman Hadi juga menyampaikan, Wali Kota Sukabumi memiliki komitmen untuk mendorong sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemuda. Tujuannya agar pemuda dapat berperan aktif dalam pembangunan serta mendukung berbagai program yang dicanangkan kepala daerah.
Selain itu, Nurul Jaman Hadi berharap Kota Sukabumi mempertahaknan kota layak pemuda. Dengan meningkatkkan ke fase berikutnya yakni sarana dan prasana bagi pemuda.
” Pentingnya peningkatan sarana dan prasarana kepemudaan,” ungkap Nurul Jaman Hadi. Ia mencontohkan, ke depan harus ada Gedung Pemuda agar kegiatan kepemudaan tidak lagi dilaksanakan di hotel, melainkan di tempat yang memang difasilitasi khusus untuk pemuda.
“Kepedulian terhadap pemuda harus berkesinambungan, termasuk penyediaan sarana yang menunjang. Kami berharap ke depan ada musrenbang tematik yang secara khusus membahas soal kepemudaan,” tambahnya.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, menyampaikan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat kebangsaan dan memperkokoh persatuan di tengah tantangan zaman. Ia menegaskan, 97 tahun lalu, bangsa Indonesia menghadapi krisis kepercayaan diri akibat penjajahan dan munculnya paham separatisme yang memecah belah semangat perjuangan.
Namun, para pemuda kala itu mampu menyalakan bara perjuangan melalui Sumpah Pemuda 1928 yang menjadi tonggak lahirnya semangat persatuan bangsa. Menurutnya, hal tersebut tidak boleh membuat generasi muda berhenti bergerak. Dengan mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”, Ayep mengajak seluruh pemuda untuk menjadi pejuang masa kini yang berjiwa nasionalis, berintegritas, dan adaptif terhadap perubahan. Riga Nurul Iman











