Di Depan Balai Kota Sukabumi, Ratusan Massa Garis Gelar Aksi Solidaritas Bela Palestina

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Ratusan orang massa gerakan reformis Islam (Garis) menggelar aksi solidaritas bela Palestina di depan Balai Kota Sukabumi, Kamis (18/9/2025). Mereka merasa terpanggil untuk menyuarakan solidaritas terhadap muslim Palestina yang telah menderita akibat tindakan zionis Israel.

Massa yang datang dengan menggunakan sepeda motor dan kendaraan roda empat ini menyerukan aksi nyata dalam membela Palestina kepada pemerintah. Dalam momen itu hadir Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana yang menanggapi aspirasi dari Garis Sukabumi Raya.

” Aksi ini untuk menunjukkan solidaritas terhadap saudara-saudara kita di Palestina,” ujar Ketua DPD Garis Sukabumi Raya Ade Saepulloh. Sebab, tidak bisa lagi diam dan menutup mata terhadap penderitaan yang mereka alami.

Sehingga kata Ade, semua harus berbicara, beraksi, dan harus menjadi suara bagi mereka yang tidak dapat diwakili. Oleh karenanya massa meminta Wali Kota atau Wakil Wali Kota Sukabumi untuk hadir ditengah-tengah aksi solidaritas.

Hal ini terang Ade, karena aksi solidaritas ini semestinya menjadi salah satu tanggungjawab Pemkot untuk mengundang seluruh Ormas besar di Kota Sukabumi. Tujuannya, untuk bersama-bersama mendoakan serta menyuarakan Rakyat Palestina.

” Saya atas nama Pemkot Sukabumi mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas dilaksanakannya aksi solidaritas ini,” terang Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana. Sebagaimana diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 yang menegaskan kewajiban umat Islam untuk mendukung perjuangan Palestina dan imbauan untuk menghindari produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.

Sebagai Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby menghormati dan mendukung semangat yang terkandung dalam fatwa tersebut. Karena pada dasarnya sikap itu sejalan dengan amanat konstitusi kita bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

Namun, Bobby menyadari implementasi dari fatwa ini bersifat moral dan keagamaan. Oleh karena itu, keputusan untuk mengikuti atau tidak mengikuti ajakan pemboikotan tetap berada di tangan masyarakat.

” Pemerintah tidak memaksa, tetapi mengajak masyarakat agar lebih selektif dalam memilih produk dan sebisa mungkin mengutamakan produk lokal dan produk umat,” ungkap Bobby. Dengan demikian, gerakan ini dapat menjadi langkah nyata untuk memperkuat ekonomi bangsa sekaligus menunjukkan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina. Riga Nurul Iman