Bisnis  

Sosialisasi Proyek PLTP Cisolok–Cisukarame Sukabumi Digencarkan, Diharapkan Beroperasi di 2029

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Indonesia memiliki sumber daya panas bumi yang besar, khususnya untuk pemanfaatan pembangkit listrik dan salah satunya terdapat di Kabupaten Sukabumi. Hal ini ditunjukkan dengan proyek Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Cisolok–Cisukarame di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Upaya sosialisasi pengembangan proyek panas bumi ini digencarkan oleh PT Daya Mas Cisolok Geothermal (DMCG) untuk memperkuat keterlibatan masyarakat. Inisiatif tersebut menegaskan komitmen perusahaan untuk menjalankan proyek energi bersih secara transparan, aman, dan berkelanjutan, sekaligus mendorong kepercayaan serta dukungan masyarakat di wilayah sekitar.

Komitmen itu disampaikan dalam kegiatan Media Gathering & Sosialisasi Proyek PLTP Cisolok–Cisukarame yang digelar di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Rabu (12/11/2025). Melalui dialog terbuka bersama jurnalis dan pemangku kepentingan lokal, DMCG berupaya memastikan informasi mengenai manfaat, tahapan, dan aspek keberlanjutan proyek tersampaikan secara akurat dan mudah dipahami publik.

Seperti diketahui, DMCG merupakan anak perusahaan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), bagian dari Sinar Mas, yang berfokus pada pengembangan energi terbarukan. Proyek PLTP Cisolok–Cisukarame dijalankan dengan kapasitas pengembangan awal sebesar 2×25 MW, yang akan menghasilkan listrik bersih dan andal bagi masyarakat Jawa Barat, sekaligus menjadi wujud nyata dukungan terhadap agenda transisi energi bersih dan penguatan ketahanan energi nasional.

“Keberhasilan proyek panas bumi tidak hanya ditentukan oleh aspek teknis, tetapi juga oleh kepercayaan dan dukungan masyarakat,” ujar Pimpinan Proyek DMCG, Doni Masditok kepada wartawan. Melalui sosialisasi dan komunikasi terbuka, kami ingin memastikan seluruh proses berjalan transparan, aman, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Sukabumi.

Menurut Doni, proyek PLTP Cisolok–Cisukarame saat ini berada pada tahap awal pengembangan, yang difokuskan pada kajian potensi sumber daya panas bumi, pemenuhan studi dan persyaratan lingkungan, termasuk penyusunan AMDAL. Tahapan ini menjadi landasan penting untuk memastikan seluruh kegiatan proyek berjalan sesuai standar keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan, serta mematuhi ketentuan lingkungan dan regulasi pemerintah.

Proyek ini kata Doni, mendukung agenda nasional melalui Asta Cita ke-2, yaitu mendorong kemandirian bangsa melalui ketahanan energi dan pengembangan ekonomi hijau, serta Asta Cita ke-6 tentang pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebagai bagian dari transisi energi nasional, DMCG turut berkontribusi terhadap target net zero emission 2060 dan memperkuat ketahanan energi Jawa–Bali melalui pasokan listrik bersih dan rendah emisi.

” Seluruh aktivitas proyek dijalankan dengan standar keselamatan tinggi dan prinsip ramah lingkungan, di bawah pengawasan Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Pemerintah Kabupaten Sukabumi,” ungkap Doni. Penerapan sistem pengeboran tertutup dan berlapis, pengendalian kebisingan, serta pemantauan seismik mikro secara real-time dilakukan untuk memastikan kegiatan aman bagi masyarakat dan ekosistem sekitar.

Sejalan dengan prinsip keberlanjutan lanjut Doni, DMCG menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan melalui dialog dan konsultasi publik bersama masyarakat. Termasuk dengan pemerintah desa, tokoh adat Kasepuhan, dan tokoh agama untuk memastikan setiap tahapan proyek berjalan transparan dan mendapat dukungan bersama.

“Kami terus membangun komunikasi yang terbuka agar PLTP Cisolok dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, baik dari sisi energi, sosial, maupun lingkungan,” tambah Doni Masditok. Pihaknya optimistis proyek ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat dan mendukung terciptanya energi bersih berkelanjutan di Jawa Barat.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap transisi energi nasional lanjut Doni, DMCG akan terus memastikan pengembangan PLTP Cisolok–Cisukarame berjalan aman, transparan, dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.

Harapannya kata Doni, PLTP Cisolok ini mulai beroperasi pada 2029 mendatang. Sehingga nantinya bisa berperan dalam pasokan listrik di Pulau Jawa dan Bali.

Wilayah ini telah ditetapkan sebagai Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan ditargetkan untuk mulai beroperasi secara komersial dengan kapasitas sekitar 45 MW. DMCG berkomitmen mendukung transisi energi bersih nasional dengan menghadirkan listrik ramah lingkungan sekaligus menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat sekitar. Riga Nurul Iman