DLH Kota Sukabumi Dorong Partisipasi Aktif Pengelolaan Sampah

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menjaga kebersihan lingkungan. Langkah ini dalam rangka memaksimalkan upaya penanganan sampah.

‎Sekretaris DLH Kota Sukabumi, Susiyana, menyebutkan, pengelolaan sampah tidak bisa hanya mengandalkan petugas kebersihan karena keterbatasan sumber daya. “Kami sudah membagikan tong sampah ke banyak titik, termasuk ke angkot agar tidak membuang sampah sembarangan. Tapi perilaku membuang sampah seenaknya masih saja terjadi,” ujar Susiyana, Kamis (7/8/2025).

DLH lanjutnya telah mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan pemilik rumah dan pemilik lahan untuk membersihkan lingkungan sekitar, termasuk drainase. Ia menekankan aatu petugas kebersihan bisa menangani satu ruas jalan, sehingga mustahil menjangkau semua sudut kota tanpa partisipasi warga.

Baca Juga:  PPKM Darurat, Ratusan Paket Sembako Dibagikan Kepada Pedagang di Kota Sukabumi

‎“Jangan merasa bebas tanggung jawab hanya karena sudah bayar retribusi. Kapasitas TPA kita diperkirakan hanya cukup sampai Desember,” ungkap Susiyana. DLH mewajibkan setiap kelurahan memproduksi bantal kompos dari sampah organik serta mendorong warga membuat lubang biopori di halaman rumah masing-masing.

“Kebiasaan masyarakat harus diubah. Ini bukan soal mau atau tidak, tapi kewajiban demi lingkungan yang bersih,” terang Susiyana. DLH juga berencana menutup beberapa titik pembuangan sampah liar. Ia menilai perbaikan drainase dan kualitas lingkungan tidak akan berhasil tanpa kolaborasi masyarakat.

‎Susiyana menjelaskan, saat ini DLH sudah bekerja sama dengan SCG dalam pengembangan teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF) di TPSA Cikundul. Meski fasilitas RDF tersebut dibangun oleh SCG, penggunaannya membutuhkan biaya tipping fee dari pemerintah daerah.

Baca Juga:  Ekonomi Syariah Kota Sukabumi Terus Berkembang dengan Bertambahnya Perbankan Syariah

‎“RDF Cimenteng dibangun dengan dana besar oleh SCG. Sehingga setiap pengiriman sampah ke sana harus dibayar,” cetus Susiyana. Ia juga mengusulkan pembangunan RDF di TPA Cikundul ke Kementerian.

Seperti diketahui saat ini, produksi sampah harian di Kota Sukabumi mencapai 184 ton per hari. Pengelolaan di TPA Cikundul dilakukan dengan pemadatan menggunakan mesin, sistem terasering, lalu penaburan tanah untuk menutup sampah.

“Kami juga mendorong masyarakat untuk memilah sampah,” imbuh Susiyana. Selain itu DLH juga mengoptimalkan peran TPS3R di setiap Kecamatan untuk mengurangi sampah yang masuk ke TPA Cikundul. Riga Nurul Iman