KABARINDAH.COM, Sukabumi–Para kafilah asal Kota Sukabumi berkomitmen untuk meraih prestasi maksimal dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-38 tingkat Provinsi Jawa Barat pada 27 April 2024 di Kabupaten Bekasi. Hal ini setelah sekitar 40 kafilah rampung mengikuti Training Centre (TC) di Hotel Fresh sejak, Rabu (28/2/2024) hingga Jumat (1/3/2024).
Pembukaan Training Centre MTQ Kafilah Kota Sukabumi untuk MTQ XXXVIII Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2024 dilakukan <span;>Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. <span;>Hadir dalam momen Sekretaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sukabumi, Ketua Umum LPTQ Kota Sukabumi, Ketua MUI Kota Sukabumi, dan Ketua Baznas Kota Sukabumi dan penutupan digelar pada Kamis (29/2/2024) lalu.
” Insya Allah, pasca TC MTQ para kafilah bisa mendapatkan bekal dalam pelaksanaan MTQ Jabar nanti,” ujar Kabag Kesra Setda Pemkot Sukabumi Herman Permana. Sehingga sebanyak 40 orang kafilah yang siap diterjunkan dalam MTQ Jabar 2024.
Keikutsertaan dalam MTQ ini bagian dari meningkatkan syiar agama Islam dan menumbuhkan kecintaan kepada Alquran. Namin pata kafilah bisa memberikan hasil yang maksimal dan memberikan yang terbaik serta membawa nama harum Kota Sukabumi.
” Salah satu program pembangunan bidang agama adalah peningkatan pemahaman dan pengembangan nilai keagamaan di masyarakat,” ujar Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji. Di antaranya adalah melalui kegiatan Training Centre Musabaqah Tilawatil Quran bagi Kafilah Kota Sukabumi sebagai persiapan mengikuti Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2024 yang akan dilaksanakan di Kabupaten Bekasi.
Kegiatan ini terang Kusmana, merupakan pengembangan syiar Islam dan ikhtiar untuk mengagungkan kalam ilahi. Selain itu untuk meneguhkan kesucian-Nya, memperkuat keimanan, dan memperluas fungsi edukatif dari pada kitab suci Al-Quran bagi umat Islam.
Di sisi lain kata Kusmana, perkembangan kehidupan beragama selama ini di Indonesia relatif menggembirakan, terutama pada tingkat pelaksanaan ritual keagamaan yang didukung oleh meningkatnya penyediaan sarana dan fasilitas keagamaan. Selanjutnya, penyediaan sarana dan fasilitas yang ditunjukkan dalam kegiatan keagamaan yang tumbuh subur.