Titik Tinta

Puisi

Karya  Kenanga Marta Yansi*

Tersisip perih di dalam hati
Membuatku lupa akan rasa percaya diri
Wajahmu, senyum dan canda tawamu
Dulu bagai penyemangat di kala lara menyapa

Namun apalah daya semua berubah
Semua tentangmu menjadi ukiran luka
Setiap kenangan denganmu
Menitikkan perih di dalam luka

Aku terpuruk jatuh di ruang hampa
Semua yang kau ucap hanya rangkaian kata
Sekedar frasa untuk mempermainkan rasa
Bibirku tersenyum pilu dan sendu

Mengingat kepergianmu di kala hujan menderu
Dadaku bagai gemuruh yang sesak
Rasa sesal dan benci mengeliat
Bolehkah aku membencimu sedalam ini

Baca Juga:  Apakah 5 Cara Nyatakan Cinta Ala Generasi 90-an ini Ketinggalan Zaman? Coba Cek!

Egokah aku yang ingin kau merasa sesak yang sama
Egokah aku yang ingin kau meraung dalam penderitaan
Atau egokah aku yang menganggap semua tentangmu hanyalah penempatan rasa yang salah
Setetes kopi senja, kini mengarungi kegelisahan jiwa yang hampa

 

*Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika, Kampus Kalimalang, Jakarta