Bisnis  

Selama 10 Pekan, Rupiah Akhirnya Menguat Lawan Riyal

KABARINDAH.COM – Kurs riyal Arab Saudi sudah 9 pekan tak pernah melemah melawan rupiah. Tetapi di pekan ke-10 ini, riyal akhirnya tumbang.
Melansir data dari Refinitiv, sepanjang pekan ini riyal melemah 0,26% melawan rupiah ke Rp 3.872/SAR.

Pada pekan lalu, riyal berakhir stagnan meski sempat menyentuh Rp 3.897/SAR, tertinggi sejak awal November lalu. Sementara sebelumnya, riyal membukukan penguatan 8 pekan beruntun.

Selama 9 pekan tersebut, total penguatan riyal sebesar 4,24%.

Penguatan panjang riyal tersebut sebenarnya terjadi karena dolar Amerika Serikat (AS). Arab Saudi menerapkan kebijakan fixed exchange rate mata uang riyal terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1986. US$ 1 ditetapkan setara 3,75 riyal.

Baca Juga:  UPDATE!! Kasus Covid-19 di Indonesia Meroket Hari ini

Dengan kebijakan tersebut naik turunnya nilai tukar riyal melawan rupiah menjadi sama persis dengan dolar AS melawan rupiah. Bagaimana pun kondisi perekonomian Arab Saudi, pergerakan mata uangnya akan selalu copy paste dari dolar AS.

Dolar AS sebelumnya juga tak pernah melemah selama 9 pekan melawan rupiah. Baru di pekan ini melemah 0,27%. Riyal pun mengikuti dengan persentase yang berbeda.

The greenback memang sedang lesu belakangan ini. Sebab, meski perekonomian AS pulih lebih cepat dari ekspektasi, tetapi ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell, menyatakan hal tersebut masih belum cukup bagi The Fed untuk menaikkan merubah kebijakan moneternya, yang masih akan dipertahankan hingga krisis berakhir.

Baca Juga:  SCG Borong Penghargaan di Public Relations Indonesia Awards 2024, Lewat Program Komunitas Inovatif

Alhasil, indeks dolar AS turun 0,33% ke 91,036 sore ini dan berada di dekat level terendah sejak awal Maret. Sementara sepanjang pekan ini, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS tersebut melemah 0,57%.

Sumber: CNBC Indonesia