KABARINDAH.COM — Ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) segera memasuki abad ke-2. Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin berharap Nahdlatul Ulama (NU) melakukan pembaharuan, perbaikan, serta penguatan gerakan pengorganisasiannya jelang memasuki usia 100 tahun atau abad ke-2 pembentukan.
Kiai Ma’ruf mengatakan, perlunya pembaharuan gerakan ini terinspirasi hadis Rasulullah yang menyatakan, setiap awal serratus tahun akan muncul seorang yang melakukan pembaharuan terhadap urusan agamanya.
Pembaharuan bagi NU, tegas Kiai Ma’ruf, bukan pada bentuk ajarannya, karena itu sudah final. “Tetapi pembaharuan yang dilakukan adalah pada gerakan dan langkah-langkah pengorganisasiannya,” kata Ma’ruf dalam sambutannya di Hari Lahir Nahdlatul Ulama yang ke-98 versi tahun hijriah, Sabtu (27/2).
Wapres mengingatkan, NU juga perlu bermuhasabah terhadap gerakan yang selama ini dilakukan. Muhasabah dilakukan untuk mengetahui apakah gerakan yang dilakukan selama ini masih sesuai dengan prinsip-prinsip garis-garis perjuangan NU. Serta sesuai dengan tantangan aktual serta dinamika baik berupa pemikiran maupun gerakan yang harus direspons oleh NU.
Sedangkan upaya-upaya penguatan gerakan, kata Ma’ruf, dengan memperkuat upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini yang sudah sesuai dengan prinsip-prinsip ke-NU-an serta merespons tantangan saat ini. “Berbagai masalah tersebut meliputi baik masalah diniyah (keagamaan) maupun masalah-masalah ijtima’iyah, karena NU merupakan gerakan perbaikan, baik masalah diniyah maupun ijtima’iyah baik di bidang pendidikan, ekonomi maupun sosial,” katanya.
Ia menilai gerakan NU di bidang keagamaan sudah sangat dirasakan manfaatnya. Khususnya, yang menyangkut pandangan kebangsaan dan kenegaraan sesuai dengan prinsip rahmatan lil ‘alamin yang telah menjadi arus utama bagi umat Islam Indonesia.