KABARINDAH.COM – Tata cara pelaksanaan shalat dhuha, sama dengan shalat wajib yang sudah biasa kita laksanakan. Tetapi, jumlah rakaatnya bisa kita atur sendiri.
Boleh dua rakaat, empat rakaat, enam rakaat, delapan rakaat; asalkan berjumlah genap. Tidak boleh ganjil, karena kalau ganjil namanya bukan shalat dhuha, tetapi shalat witir. Adapun, untuk lebih jelas, caranya adalah sebagai berikut:
- Niat dalam hati atau lisan.
- Membaca doa iftiftah;
- Membaca surat Al-Fatihah;
- Membaca surat yang dianjurkan, yakni surat Al-Syams;
- Rukuk dan membaca doa tasbih tiga kali atau yang sering kita baca di saat melaksanakan shalat wajib;
- I’tidal dan membaca bacaan I’tidal;
- Sujud pertama sambil membaca tasbih tiga kali atau bacaan sujud yang lain;
- Duduk di antara dua sujud sambil membaca doa yang diajarkan ketika sedang dalam posisi ini;
- Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali sama seperti pada posisi sujud yang pertama;
- Kemudian kamu berdiri untuk mendirikan kembali rakaat kedua;
- Membaca surat Al-Fatihah;
- Membaca surat Al-Lail karena ini dianjurkan oleh Rasulullah Saw.;
- Rukuk seperti pada rakaat pertama;
- I’tidal seperti pada rakaat pertama juga;
- Sujud seperti pada rakaat pertama;
- Duduk di antara dua sujud dan membaca doa seperti rakaat pertama;
- Sujud kembali dan membaca bacaan sujud;
- Tahiyatul akhir sambil membaca shalawat, doa dan berlindung dari empat hal;
- Salam sambil mengucapkan keselamatan;
Setelah selesai shalat dhuha, silahkan membaca doa. Doanya bisa dengan bahasa sendiri, Sunda, Indonesia, Jawa, Inggris, atau bahasa Arab. Pokoknya, memintalah kepada Allah Swt. agar hidup dilingkupi keberkahan, kesuksesan dan kebahagiaan.
Insya Allah, saya yakin hidup kita akan kembali cerah-benderah dan optimistik menjalani hidup.
Namun, kalau tidak merasa afdol, boleh membaca doa berbahasa Arab berikut:
“Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibadikash shalihin.”
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu dhuha-Mu, dan keelokan itu keelokan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasan itu kekuasaan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih berada di dalam bumi, keluarkanlah, dan jika sulit, mudahkanlah. Jika haram, sucikanlah, dan jika jauh, dekatkanlah, dengan hak waktu dhuha-Mu, keelokan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu. Limpahkanlah kepadaku segala apa yang telah Engkau berikan kepada para hamba-Mu yang saleh.
Nah, begitulah tata cara pelaksanaannya. Tidak susah dikatakan, tetapi sangat sulit dilaksanakan. Kalau masih belum bisa menunaikan shalat dhuha, mungkin tata cara pelaksanaan ini bisa bermanfaat untuk ke depannya.
Siapa yang tahu?
Besok atau lusa kita memerlukan pengetahuan seputar shalat dhuha.