KABARINDAH.COM — Setelah terpilih menjadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2021-2023, Erick Thohir langsung membuat gebrakan dan terobosan. Pria yang menjabat sebagai menteri BUMN itu telah rampung menyusun susunan kepungurusan MES.
Gebrakan dan terobosan Erick sebagai nakhoda baru adalah berupaya membawa MES fokus pada penguatan dan pengembangan sektor riil dan ekonomi keumatan. “Kami berkomitmen agar MES dapat banyak berperan dalam penguatan sektor usaha riil. MES akan berikhtiar untuk berkontribusi pada pengembangan ekonomi keumatan, kerakyatan, dan kebangsaan,” kata pemilik Mahaka Media itu dalam siaran persnya, Minggu (31/1),
Untuk mewujudkan hal itu, Erick telah menyusun struktur kepengurusan yang diisi profesional berlatar belakang beragam. Selain itu, pengurus MES yang terpilih juga memiliki pengalaman, potensi serta komitmen kuat dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Ia berharap langkah MES menjadi lebih adaptif, luwes, dan kuat.
Setelah terpilih menjadi Ketua Umum MES, Erick langsung bergerak cepat dengan melakukan konsultasi dengan tim formatur. Erick juga melakukan konsolidasi intens dengan beberapa pihak untuk merumuskan struktur pengurus pusat MES yang akan berperan dalam merealisasikan program kerja pada periode yang akan datang.
Rancangan Badan Pengurus Harian MES yang akan membantu Erick sebagai ketua umum terdiri atas tiga wakil ketua umum, seorang sekretaris jenderal, bendahara umum, tujuh ketua, tujuh sekretaris, tujuh bendahara, dan empat koordinator wilayah. Sedangkan, dalam jajaran komite akan ada perampingan, dari sebelumnya 25 komite hanya menjadi 20 komite.
Sementara itu, di jajaran dewan, Erick membuat struktur yang cukup berbeda. Dewan pembina dan dewan pakar yang sudah ada dalam periode sebelumnya, akan diperkuat dengan dewan penggerak dan dewan penyantun, yang juga akan diisi para tokoh yang memiliki kepedulian, semangat juang dan komitmen di ekonomi syariah.
“Di jajaran dewan, periode ini kami menambahkan dua dewan lagi yaitu dewan penggerak dan dewan penyantun. Ini bukan bermakna akomodatif saja namun lebih dari itu, kita melihat banyak tokoh yang tergerak dan ingin ikut kontribusi dan mengawal pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, dan itu harus kita apresiasi di kepengurusan ini,” kata Erick Thohir.