KABARINDAH.COM, Sukabumi–Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Kota Sukabumi memaparkan capaian besar di dunia literasi melalui kegiatan Ekspose Hasil Pendataan Perpustakaan Tahun 2025 yang digelar di Lantai 3 Perpustakaan Daerah Kota Sukabumi, Selasa (9/12/2025). Salah satu sorotan utama ialah meningkatnya Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Sukabumi yang sukses menembus angka 91,36, masuk kategori sangat tinggi.
Kegiatan ini dihadiri Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, Kepala Dispusipda Kota Sukabumi Asep Suhendrawan, serta tim peneliti dari Unpad Bandung Asep Saepul Rohman dan Falih Ijlal Septian dari UIN Bandung.
Tim peneliti dari Prodi Ilmu Perpustakaan Unpad Bandung, Asep Saepul Rohman menerangkan, pendataan perpustakaan tahun ini menghasilkan sejumlah output penting, termasuk buku direktori profil perpustakaan. Direktori tersebut memuat informasi lengkap tentang perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan perguruan tinggi, hingga perpustakaan sekolah mulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK, hingga Madrasah Aliyah.
“Data ini dikumpulkan dari seluruh unit perpustakaan melalui formulir pendataan lengkap dengan dokumentasi foto. Harapannya, buku ini menjadi sumber informasi untuk melihat sejauh mana penyelenggaraan perpustakaan di Kota Sukabumi,” ujar Asep. Ia menegaskan meskipun Sukabumi kota kecil dengan tujuh kecamatan, jumlah perpustakaan yang beroperasi sudah sangat banyak dan tersebar merata dan hal ini menjadi modal kuat dalam membangun budaya literasi masyarakat.
Selain direktori perpustakaan, terang Asep, pendataan 2025 juga menghasilkan laporan pengukuran IPLM. Angka 91,36 tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan capaian tahun sebelumnya.
2023: 82,15
2024: 87,81
2025: 91,36
Kenaikan ini lanjut Asep terjadi karena pendataan semakin masif dan unit-unit perpustakaan semakin siap menyampaikan data. “IPLM ini berbasis sensus, bukan survei. Artinya seluruh perpustakaan harus melaporkan datanya. Tahun ini para pengelola sangat antusias, dan hasilnya menunjukkan penyelenggaraan perpustakaan berjalan optimal,” jelasnya.
IPLM terang Asep, dinilai berdasarkan tujuh unsur utama:
1. Pemerataan layanan perpustakaan seperti gedung dan ruangan
2. Koleksi buku, multimedia, non-buku, dan digital
3. SDM perpustakaan seperti pustakawan
4. Perpustakan telah dibina sesuai standar dan akreditasi
5.Tingkat kunjungan dan pemanfaatan
6. Pelibatan masyarakat dalam kegiatam literasi di perpustakaan
7. Keanggotaan masyarakat di perpustakaan
Asep menyebutkan bahwa koleksi perpustakaan di Sukabumi kini sudah tergolong tinggi. Fokus selanjutnya adalah mengoptimalkan pemanfaatan melalui gerakan literasi, pelibatan masyarakat, serta peningkatan kualitas layanan.
IPLM kata Asep, menjadi salah satu indikator kinerja kunci pemerintah daerah dalam penyelenggaraan perpustakaan. Karena itu, capaian 91,36 bukan hanya angka prestasi, tetapi juga gambaran kuatnya komitmen Pemda dalam menyediakan layanan literasi bagi warganya.
“Ke depan, bukan soal menambah gedung baru, tetapi bagaimana perpustakaan yang sudah ada digunakan secara maksimal oleh masyarakat. Harus ada gerakan sosial dan aktivitas literasi yang melibatkan publik,” tambah Asep. Dengan capaian ini, Kota Sukabumi menegaskan posisinya sebagai salah satu daerah dengan pembangunan literasi terbaik secara nasional.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki mengatakan, perpustakaan merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan. Ia mengatakan, perpustakaan Kelurahan Cisarua cukup rapih dan baik semoga yang lain juga bisa mengikuti demi pengetahuan masa depan dan keberlanjutan hidup manusia.
” Saya mendorong indeks literasi meningkat. Apalagi sukabumi adalah kota harus jauh lebih unggul,” kata Ayep. Karena dengan luas wilayah kecip dengan tujuh kecamatan jadi lebih mudah dalam membangun literasi.
Kepala Dispusipda Kota Sukabumi Asep Suhendrawan menambahkan, pendataan perpustakaan dilaksanakan sejak awal tahun 2025. Kegiatan ini dilakukan oleh tenaga profesional dan akademisi. Karena itulah Dispusipda bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Padjadjaran dan UIN Bandung.
Tujuan pendataan ini kata Asep adalah untuk mengetahui sejauh mana perkembangan berbagai jenis perpustakaan yang ada di Kota Sukabumi. Di kota ini terdapat perpustakaan umum daerah, perpustakaan khusus seperti perguruan tinggi, sekolah, serta perpustakaan masyarakat dan seluruhnya menjadi objek pendataan.
Adapun aspek yang didata ungkap Asep meliputi sarana prasarana yang dimiliki, jenis-jenis buku yang tersedia. Serta jumlah pengunjung perpustakaan, baik yang berada di tingkat kelurahan maupun kecamatan hingga kota.
Seluruh data tersebut kemudian dirangkum, dikaji, dan dianalisis oleh para ahli. Setelah pendataan berlangsung selama beberapa bulan, hasilnya diekspos pada hari ini dan diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Sukabumi. Riga Nurul Iman
