KABARINDAH.COM-Rita Destiwati, Dosen S1 Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom menyampaikan untuk membangun kewirausahaan semaunya harus dilakukan dari sehat lingkungan agar sehat ekonomi.
Pernyataan itu disampaikan dalam Seminar Persiapan Karier 4 UIN Bandung bertajuk Kewirausahaan Berbasis Budaya dan Lingkungan yang dibuka oleh Anggita Rahmi Hafsari, Sekretaris Pusat Karier, mewakili Betty Tresnnwaty, Ketua Pusat Karier di Aula Abdjan Soelaeman, Selasa (16/5/2023).
Maki kita lihat kondisi lingkungan di Indonesia, 185.753 ton/hari dari jumlah penduduk Indonesia 270 jt jiwa. Timbunan sampah yang menggunung menyebabkan pencemaran lingkungan dan menambah gas metana dari sampah. Kasus ledakan gas metana dari gunung sampah pada tanggal 21 Januari 2005 di Cirendeu, Leuwigajah, Kota Cimahi, Jawa Barat. Longsor di Kampung Cilimus dan Kampung Pojok, ledakan metana mengakibatkan 157 meninggal.
Untuk di Bandung overcapacity dari 32 tempat pembuangan sampah di Kota Bandung. Tempat Pembuangan akhir sampah lebih dari 135 lokasi masih jauh dari kategori Ideal. “Minimnya lahan yang luas berakibat tempat pembuangan sampah ada di pemukiman padat penduduk. Keterbatasan sarana pengolahan sampah,” ujarnya melalui rilis yang diterima Kabar Indah, Rabu (17/5/2023).
Padahal kita hahu ciri-ciri lingkungan yang sehat Bersih, teratur dan sehat. Bersih udara, lingkungan, air dan tanah. Pengolahan sampah dan limbah. Sanitasi dan kesehatan lingkungan. Manfaatnya untuk mencegah penyebaran penyakit akibat bakteri dan virus atau bahan kimia yang berbahaya. Mencegah polusi dan kerusakan lingkungan.
Untuk itu kewirausahaan yang berbasis pada kepedulian dan pelestarian lingkungan. Karena kewirausahaan lingkungan bisa membuat usaha baru yang inovatif, mandiri, dan berkonsisten dalam menjaga dan melestarikan alam dan lingkungan. “Kewirausahaan lingkungan bisa berbentuk pengelolaan bank sampah yang beprinsip pada pola 3 R, yaitu reduce, reuse, recycle,” terangnya.
Jenis Kewirausahaan lingkungan mulai dari bank Sampah meningkatkan ekonomi masyarakat. Sampah dapat ditampung, dipilah dan disalurkan yang bernilai ekonomi. “Adanya tabungan sampah yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membayar sekolah, listrik, kesehatan, sembako, bahkan emas. Bank sampah tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Paling tidak ada lima usaha bisnis pada lingkungan; Pertama, sebagai anggota, pengelola bank sampah di lingkungan kampus masyarakat. Partisipasi dalam mengurangi sampah dan mendapatkan manfaat ekonomi dari sampah yang ditabung.
Kedua, Menjadi agen edukasi dan perubahan perilaku pada masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle).
Ketiga, Memanfaatkan media sosial atau kegiatan sosial dalam menyebarkan informasi dan kesadaran tentang pentingnya bank sampah bagi lingkungan dan kesejahteraan.
Keempat, Menjadi inovator dan kreator dalam menciptakan produk-produk baru yang bernilai guna dari sampah yang didaur ulang.
Kelima, Memanfaatkan kreativitas dan pengetahuan mereka untuk merangkai sampah menjadi barang-barang yang bermanfaat, seperti tas, vas bunga, pupuk kompos, dan lain-lain.