KABARINDAH.COM — Pada usia satu sampai tiga tahun, balita membutuhkan nutrisi untuk menunjang pertumbuhan pesat otaknya. Ketidaksempurnaan pertumbuhan sel-sel otak pada usia tersebut tidak bisa dikejar pada masa pertumbuhan berikutnya.
”Karenanya, berikan nutrisi yang tepat untuk balita Anda,” ujar ahli gizi Edith Sumedi SKM MSc.
Tiap hari, energi total yang diperlukan balita ditopang 50-60 persen oleh karbohidrat, 10-15 persen protein, dan 15-20 persen lemak. Pada enam bulan pertama, ASI mencukupi kebutuhannya. Selanjutnya, ia harus mendapatkan asupan bergizi seimbang dari beragam bahan makanan.
”Anak yang sehat, kapasitas otaknya pun berkembang optimal,” papar Edith.
Lantas, apa saja yang menjadi sumber makanan bagi otak? Sejumlah makanan dapat bertindak sebagai penyedia gizi penguat otak.
”Jika pasokannya cukup, ia akan meningkatkan konsentrasi dan kemampuan belajar anak,” jelas Edith.
Karakteristik otak
Sebelum sampai kepada jenis makanannya, mari sejenak kenali karakteristik otak. Organ yang menjadi sistem syaraf pusat ini menghabiskan 25 persen dari total energi.
”Energi diperoleh dari oksigen dan glukosa,” kata Edith.
Oksigen secara otomatis didapat dari pernapasan. Sedangkan, glukosa diperoleh dari makanan sumber karbohidrat seperti nasi, sereal, umbi-umbian, tepung-tepungan, roti, mi, atau bihun.
”Karbohidrat tersebut dibutuhkan pula dalam bentuk bahan makanan sumber karbohidrat kompleks yakni sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin, mineral, dan serat pangan,” imbuh ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Prita Sari SKM MSc.
Selain itu, otak juga membutuhkan protein. Setelah melalui serangkaian proses kimiawi di dalam tubuh, protein diurai menjadi asam amino dan asam aminio esensial, terutama Tryptophan dan Tyrosin –yang kemudian diubah menjadi bahan kimia pemroses informasi (neurotransmitter). Anak memerlukan daging, ikan, telur, susu, dan makanan olahan seperti keju.
”Perlu diketahui, lemak jenuh dapat mempengaruhi kerja komunikasi otak. Jadi, untuk kecerdasan anak berikanlah ikan, daging bebas lemak, unggas, dan susu yang sudah diperkaya dengan lemak tidak jenuh,” urai Edith.
Selain itu, anak juga memerlukan asam lemak esensial berupa omega-3 dan omega-6 beserta turunannya, dekosahexaenoid acid (DHA) dan arachidonic acid (AA). Ini dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan sel otak dan syaraf serta menunjang kinerja otak.
”Di samping itu, penting pula untuk meningkatkan ukuran otak dan membantu proses belajar,” tutur Edith.
Sumber makanan yang dapat menyediakan gizi tersebut tersedia dalam banyak ragam. Termasuk di antaranya jenis ikan berminyak seperti makarel, herring, sardin, dan salmon.
”Lantas, hazelnut, lemon, minyak wijen, minyak biji bunga matahari, zaitun, kenari, kedele juga dapat dimanfaatkan untuk memasok asam lemak esensial bagi balita,” timpal Prita.
Otak juga perlu vitamin dan mineral. Keduanya punya andil dalam menciptakan kondisi siap berpikir. ”Kekurangan satu mineral atau vitamin saja dapat menurunkan kesiagaan mental otak,” ujar Prita.
Ada sembilan mineral kunci kekuatan mental otak yang harus dicukupi kebutuhannya pada balita. Zat besi, magnesium, fosfor, mangan, sodium, potasium, kalsium, seng, dan boron adalah mineral kuncinya.
”Zat ini menjamin pesan otak mengalir lancar ke seluruh sistem saraf dan otak. Dengan terpenuhinya kebutuhan yang satu ini, kesiagaan dan kesigapan meningkat, pemahaman semakin baik, dan daya ingat menguat,” komentar Prita. n rei
Bahan Bakar Otak
Otak terdiri dari lemak dan protein dengan porsi yang seimbang. Untuk dapat bekerja dengan baik, ia memerlukan bahan bakar berkualitas. Berikut beberapa jenis makanan yang terbaik untuk lemak dan protein otak.
Makanan untuk lemak otak:
– Omega-3
Labu parang
Minyak biji kapas
Walnut
– Omega-6
Jagung
Biji bunga matahari
Biji wijen
– EPA dan DHA
Sarden
Salmon
Makarel
Herring
Tuna
– Susu pertumbuhan yang diperkaya Omega-3, Omega-6, DHA, AA, dan Sphingomyelin (molekul pengingat yang membantu otak anak berpikir lebih cepat)
Makanan terbaik untuk protein otak:
– Telur
– Susu pertumbuhan yang telah diperkaya tyrosin dan tryptophan
– Ikan
– Daging putih seperti daging unggas
– Daging merah
– Biji-bijian seperti kacang-kacangan dan hasil olahannya yakni tempe, tahu, dan oncom
Sumber: Harian Republika