KABARINDAH.COM, Bandung — Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengatakan bahwa membangun budaya organisasi universitas penting dilakukan oleh seluruh sivitas akademika. Gunawan menjelaskan bahwa budaya menjadi pokok utama dari keunggulan beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Rektor UMY mengatakan hal tersebut dalam pengajian pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan yang digelar LPPAIK UM Bandung pada Jumat lalu. Pengajian rutin kali ini diselenggarakan melalui zoom meeting.
“Saya melihat bukan karena perguruan tinggi negerinya, melainkan karena melihat budayanya yang berbeda. Titik pangkal kita ini budaya, yakni budaya untuk maju,” ucap Gunawan.
Lebih spesifik Gunawan menyampaikan bahwa budaya organisasi menjadi hal yang penting bagi setiap perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA). ”Adanya budaya organisasi di PTMA akan mampu mencetak karakter dengan cakupan muatan atau ruh AIK,” tutur Gunawan.
Dalam menerapkan budaya organisasi ke dalam kehidupan sehari-hari, kata Gunawan, para sivitas PTMA perlu membuat suatu rancangan yang mengarah pada kemajuan suatu universitas. “Kita harus melakukan get analysis, menentukan ingin ke mana universitas ke depannya, upaya apa yang diterapkan, dan lainnya,” tegas Gunawan.
Mindset bekerja
Dalam membangun budaya di universitas, Gunawah menyampaikan perlu adanya setting the mindset atau mengubah cara berpikir dari para pimpinan, pejabat struktural, dosen, dan tenaga kependidikan.
Gunawan menjelaskan bahwa sesuatu hal yang salah jika seseorang memiliki mindset bekerja karena ingin mencari nafkah. “Kalau motivasi bekerja hanya mencari nafkah, itu salah, karena kampus kita itu adalah rumah besar kita,” ungkap Gunawan.
Ia mengibaratkan bahwa mindset bekerja di perguruan tinggi seperti berbicara mengenai sesama anggota keluarga di dalam rumah besar. “Ibaratnya kita sebagai penghuni rumah, kalau ada genteng yang bocor, ya kita tanggung jawab, perbaiki sama-sama atau cari tukang untuk memperbaiki,” terang Gunawan.
Tidak hanya itu, mindset tentang jabatan pada suatu perguruan tinggi bukan lagi sesuatu yang harus diperebutkan. “Dalam menjaga sebuah rumah tidak ada perbedaan antara ayah, ibu, dan anak. Itu artinya tidak ada pembeda antara pimpinan dan anak buah, semua bisa berkarya dengan kapasitasnya masing-masing,” terang Gunawan.
Gunawan menitikberatkan bahwa perubahan mindset seperti itu penting dilakukan seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman. “Meskipun melakukan perubahan mindset itu sulit, tetapi jika tidak berubah maka akan berdampak fatal pada pekerjaan kita,” tandas Gunawan.
Tiga kunci
Selain mindset, Gunawan menuturkan bahwa terdapat tiga kunci agar perguruan tinggi menjadi unggul, yaitu komitmen, inovasi, dan evolusi. “Tiga kunci itu bisa ada apabila kita selalu bekerja dan berpikir tentang universitas yang kita anggap sebagai rumah besar kita sendiri,” harapnya.***(MPAF)