KABARINDAH.com – Belakangan, hadir dengan lagu debut “A Song About Craving You”, keberadaan Rasya cukup menjadi sorotan. Dalam dua pekan, lagunya diputar lebih dari 26 ribu kali di YouTube.
Di Spotify, lagu yang sama diputar lebih dari tujuh ribu kali dalam periode yang sama. Angka yang lumayan sebagai penyanyi debutan yang sebelumnya sama sekali tak dikenal orang.
“A Song About Craving You” bisa dibilang lagu yang ramah di telinga. Karakter vokal Rasya berpadu manis dengan gaya aransemen pop minimalis yang terdengar teduh. Sebuah perkenalan yang sangat “sopan” dan membuat kita ingin mengenal lebih lanjut.
Sebelumnya, Rasya aktif meng-cover lagu dan dibagikan via Twitter. Hanya sebatas itu. Sampai pada akhirnya, dia dibantu sepupunya, Joseph Saryuf alias Iyub, produser musik dari label Sinjitos. Pertemuan Rasya dengan Iyub membuatnya kian mantap terjun sebagai penyanyi profesional.
“Rasya luar biasa, dia memiliki bakat percaya diri dari kecil. Setelah lama tak bertemu, dari keluarga menunjukkan video Rasya nyanyi, gue lihat kaget. Hebat banget Rasya sekarang. Awalnya dari situ. Akhirnya kami workshop. Rasya ini anaknya cukup tahu apa yang dia mau,” terang Iyub yang juga dikenal sebagai personel dari duo Santamonica, dan kini duduk sebagai produser Rasya.
Rasya menulis lagu-lagunya sendiri. Dia mengangkat tema dari pengalaman perasaannya. Termasuk pada lagu “A Song About Craving You”.
“Lagu-lagu aku temanya semua sama tentang sakit hati. Proses penulisan simpel banget di kamar dengan gitar, start with humming terus tinggal merangkai nada baru masukin lirik,” ujar Rasya.
Sejauh ini, Rasya memiliki cukup banyak materi. Cukup untuk satu album. Tetapi, Rasya tidak ingin terburu-buru melepas album. Untuk saat ini, baik Rasya dan label Sinjitos Collective masih fokus pada single, sebagai formula awal perkenalan.
“Aku sudah tulis 14 lagu. Belum nambah lagi, karena belum sakit hati lagi,” kata Rasya sembari tertawa.
“Aku mau maksain tulis lagu tapi enggak bisa. Sekarang masih ada lagu yang unfinished, aku mulai nambahin part-part lagu yang belum selesai itu.” sambungnya.
Perancis Selatan
Perancis Selatan adalah tempat yang penting bagi Raysa. Karena di sana titik balik kehidupannya menjadi musisi. Rasya sempat mengikuti pertukaran pelajar, salah satu aktivitas yang dijalaninya saat di Perancis adalah mendampingi paduan suara anak-anak. Dari situ dia lebih jauh belajar soal musik.
“Turning point-nya waktu aku di Perancis aku ikut paduan suara, mengumpulkan anak-anak terbaik yang ikut ekskul musik di PErancis selatan. karena harus keep up sama anak-anak lain aku latihan vokal. itu tahun 2017 dan 2018 mulai nulis lagu.”
Soal referensi, Rasya mengaku cukup terinspirasi dari kakak-beradik Billie Eilish dan Finneas, yang belakangan menjadi duo penulis lagu berbahaya di dunia.
“Billie Eilish dan finneas bikin aku termotivasi untuk bikin lagu. ben howard. warnanya agak sama kayak laguku, aku terinspirasi dari mereka,” tutup Rasya.