Penggabungan Sembilan Kecamatan Kabupaten Sukabumi Masuk Kota Sukabumi Disuarakan ke DPRD Jabar

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Pemkot Sukabumi mendorong sembilan kecamatan di Kabupaten Sukabumi bergabung ke Kota Skabumi. Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Rabu (13/8/2025).

Rapat kerja yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Taufik Hidayat dari Fraksi Golkar itu turut dihadiri anggota Komisi I dari daerah pemilihan masing-masing kota/kabupaten. Selain itu hadir pula Ketua DPRD Kota Sukabumi Wawan Juanda beserta jajaran.

” Agenda utama membahas evaluasi penataan daerah yang mencakup pembentukan dan penyesuaian daerah, termasuk penataan batas, kewilayahan, serta aspek penyelenggaraan pemerintahan,” ujar Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki. Ia juga memaparkan usulan penggabungan sembilan kecamatan dari wilayah Kabupaten Sukabumi ke Kota Sukabumi, yakni Gegerbitung, Cireunghas, Kebonpedes, Sukaraja, Sukalarang, Sukabumi, Cisaat, Gunungguruh, dan Kadudampit.

Menurut Ayep, kajian sudah selesai dan sudah diserahkan ke Komisi I. ” Mudah-mudahan segera memberikan rekomendasi dan akan kami bawa ke Komisi II DPR RI,” ujarnya

Ayep menegaskan, rencana ini tidak memiliki kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Penggabungan wilayah yang berada di sebelah timur dan utara Kota Sukabumi ini diperlukan agar proses administrasi berjalan lebih cepat, sekaligus menjawab kebutuhan kota akan kawasan industri, wisata, dan pengembangan infrastruktur lainnya.

Dengan usulan perluasan wilayah dari 48 km² menjadi 378 km² dan penambahan jumlah kecamatan dari 7 menjadi 16, Ayep berharap penataan batas ini dapat memperkuat kapasitas Kota Sukabumi. Khususnya dalam memberikan pelayanan publik yang lebih berkualitas, terukur, dan akuntabel.

Selain itu lanjut Ayep, komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi akan dilakukan setelah rekomendasi resmi dari Komisi I keluar. Guna memastikan proses berjalan sesuai regulasi dan mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan. Riga Nurul Iman

Exit mobile version