Lewat Roadshow EdukAsyik, Pemkot Sukabumi Dorong Warga Cerdas Digital

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Warga Kota Sukabumi terus diajak untuk melek digital dan memahami mana berita yang hoaks atau bukan. Hal ini megemuka dalam kegiatan Roadshow EdukAsyik Literasi Digital: “Training of Trainer dan Edukasi Masyarakat dengan Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi di Ballroom Hotel Balcony, Selasa (7/5/2024).

Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) ini didukung ICT Watch dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji dan Kepala Diskominfo Kota Sukabumi Rahmat Sukandar dan Direktur Eksekutif ICT Watch Indriyanto Banyumurti.

” Alhamdulillah pemkot berkolaborasi dengan Kemenkominfo dan ICT Watch memberikan Training of Trainer, bagaimana literasi digital melalui komunikasi pribadi,” ujar Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji. Metodenya yang sudah dilatih akan memberikan edukasi dan litersi digital kepada masyarakat.

Sehingga warga melek dan cerdas digital. Intinya, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada pengguna internet sehingga terjadi peningkatan pemahaman dan keterampilan digital masyarakat.

Sebab lanjut Kusmana, di era digital saat ini, informasi tersebar dengan sangat cepat. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memahami dan mengambil manfaat dari proses digitalisasi ini.

Dalam berinteraksi di dunia digital, penting untuk memiliki pemahaman dan pengelolaan atas teknologi yang digunakan. Pengguna internet harus berhati-hati agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Kusmana menekankan pentingnya 4 pilar digital yang harus dikuasai masyarakat, yaitu cakap digital, aman digital, budaya digital, dan etika digital. Pertama, Cakap digital adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi digital dengan bijak dan bertanggung jawab.

Aman digital adalah kemampuan untuk melindungi diri dari bahaya di dunia digital, seperti cyberbullying penipuan online, dan Budaya digital dalah kemampuan untuk berperilaku yang sopan dan santun di dunia digital dan etika digital adalah kemampuan untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai moral dalam berinteraksi di dunia digital.

Kusmana berharap dengan adanya pelatihan ini, masyarakat akan mampu meningkatkan kemampuan mereka untuk berkomunikasi secara efektif dan produktif dalam lingkungan digital. Ia juga menekankan pentingnya memahami risiko dan upaya mitigasi dalam melindungi diri sendiri dan orang lain.

” Pendekatan Roadshow EdukAsyik yang digunakan dalam kegiatan ini dianggap sebagai cara terbaik untuk membangun pemahaman dan keterampilan melalui pendekatan komunikasi antar pribadi,” jelasnya.

Direktur Eksekutif ICT Watch Indriyanto Banyumurti mengatakan, l<span;>iterasi digital hal yang harus dikuasai. Dari data survei indeks literasi digital pengguna internet sudah identik infomasi hoaks dan tidak

Di mana, 68 persen pengguna internet belum yakin identifikasi informasi hoaks atau bukan. Terutama, tantangan dalam penipuan di dunia digital.

” Tujuan literasi digital meniptakan dan mendorong peserta jadi trainer fasilitator literasi digital,” kata Indriyanto. Nantinya peserta diberikan teknik bagaiamana berkomunikasi dengan audiens atau masyarahat, tidak hanya di kegiatan tapi ketika bertemu di posyandu dan lainnya.

Exit mobile version