KABARINDAH.COM, Sukabumi–Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana menghadiri pembukaan ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) Tingkat Provinsi Jawa Barat ke-39 di Soreang, Kabupaten Bandung, Ahad (15/6/2025) malam. Dalam momen itu wakil wali kota menekankan ajang ini untuk syiar dakwah dan kemenangan adalah bonus.
” Kafilah Kota Sukabumi sebanyak 42 orang, datang dengan niat baik dan insyaAllah hasilnya yang terbaik,” ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana. Dari pantauannya, semua yang hadir begitu antusias dan acara berjalan khidmat.
Menurut Bobby, sambutan gubernur Jabar Dedi Mulyadi dalam momen itu sangat menyentuh. Di mana disampaikan mengenai makna Alquran yang dapat diaplikasikan dengan cara mencintai lingkungan.
” MTQH jadi ajang syiar dakwah, menang itu bonus,” cetus Bobby. Dengan ikut ajang MTQH sudah luar biasa dan berharap yang terbaik dari ajang tersebut.
Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi dalam sambutan pembukaan MTQH mengatakan, Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) bukanlah ajang perlombaan semata. Melainkan forum spiritualitas tempat Al-Qur’an menemukan tempatnya dalam hati dan perilaku.
Ia menekankan bahwa keindahan bacaan Al-Qur’an hanyalah permulaan dari perjalanan panjang menuju makna dan hakikat, menuju kedalaman spiritualitas dan cahaya yang menerangi kebijakan serta tindakan sehari-hari. Ia menyoroti pentingnya menghargai imam-imam kampung dan guru ngaji yang dengan ikhlas mengajar anak-anak mengaji di masjid tanpa pamrih.
Menurutnya, mereka adalah sosok saleh yang sesungguhnya, pejuang peradaban yang mendekatkan generasi muda pada masjid dan nilai-nilai keikhlasan. Dalam pidato bernuansa spiritual dan reflektif, Kang Dedi menyampaikan bahwa estetika bacaan Al-Qur’an harus menjadi pintu masuk menuju pemahaman makna terdalam. Menurutnya, masyarakat kerap terjebak pada penilaian estetis semata dan melupakan hakikat serta nilai spiritual dari bacaan Al-Qur’an.
Ia mengajak para peserta dan seluruh masyarakat untuk kembali menanamkan nilai-nilai Qurani dalam kehidupan nyata, bukan hanya sebagai bentuk kompetisi seremonial.