Hadapi IGA 2025, Bappeda Kota Sukabumi Gencarkan Bimtek Penginputan Inovasi

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi menggencarkan pematangan inovasi yang dilahirkan oleh setiap perangkat daerah. Hal ini sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada nasyarakat.

Terlebih, belum lama ini Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), mulai mengajak seluruh provinsi, kota dan kabupaten seluruh indonesia untuk segera melaporkan inovasinya untuk Innovative  Goverment Award (IGA) tahun 2025.

“Beberapa waktu lalu, kami terima radiogram dari Kemendagri, bahwa IGA 2025 sudah mulai,” ujar Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kota Sukabumi, Ismail Aini, Kamis (10/7/2025). Jadi, semua pemerintah provinsi, kota dan kabupaten seluruh Indonesia segera melaporkan inovasinya selama dua tahun terakhir yang masih berjalan.

Baca Juga:  Awal Tahun 2024, Layanan Administrasi Dokumen Kependudukan Digencarkan di Sukabumi

Menyikapi hal itu terang Ismail, Bappeda sudah melakukan bimtek penginputan IGA 2025 di tingkat perangkat daerah, sekolah, puskesmas, serta kecamatan dan kelurahan. Dengan tujuan, untuk memenuhi indikator-indikator yang diperlukan untuk kematangan sebuah inovasi.

Apalagi, kata Ismail, tahun ini ada tambahan indikator-indikator IGA dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Diantaranya, keberpihakan pemberian Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) inovasinya, hingga sampai dengan jumlah penerima manfaat dari inovasinya itu sendiri.

“Termasuk dengan pembuatan SK yang benar di IGA 2025 ini,” jelas Ismail. Selain itu juga di IGA 2025 ini ada perhitungan yang berbeda dengan IGA 2024. Dimana, sekarang harus ada urusan wajib pelayanan dasar dengan tiga urusan. Diantaranya, pendidikan, sosial, tata ruang dan kesehatan.

Baca Juga:  UM Bandung Sukses Gelar Expo KKN 2024, Tampilkan 114 Inovasi Mahasiswa

Sementara Pemkot Sukabumi banyaknya inovasi terkiat dengan kesehatan. “Dari 305 inovasi, hampir 170 lebih inovasi ke bidang kesehatan. Jadi, tahun ini harus ada unsur seperti, pendidikanya, tata ruang pemukimanya, dan sosial. Nah untuk kesehatan kita sudah ada tinggal yang lainya. Karena kalau tidak ada unsur tersebut tentu saja tidak akan diterima,”terangnya.

Makanya, tambah Ismail, batas penginputan inovasi lambatnya sekitar 20 juli 2025 mendatang. Setelah itu akan dilakukan evaluasi apa saja yang harus diperbaiki. Misalkan, masih ada indeks tingkat pematanganya masih dibawah dan itu perlu diperbaiki.

”Jika semua inovasi sudah benar-benar maksimal baru proses kirim ke Kemendagri,” ungkap Ismail. Bappeda akan lakukan review ke setiap inovasi yang ada, untuk melihat apakah inovasi itu sudah matang atau sudah layak dikirim ke kemendagri nantinya.

Baca Juga:  Milad ke-6 Universitas Muhammadiyah Bandung Dimeriahkan Open House dan UMKM Goes to Campus

Ismail mengungkapkan, meskipun Kota Sukabumi dinobatkan sebagai kota sangat inovatif pada tahun 2024, dengan diterimanya penghargaan pada ajang IGA 2024. Namun, tetap harus lebih baik lagi di tahun ini. “Tahun kemarin Pemkot Sukabumi mendapatkan penghargaan sebagai kota sangat inovatif dalam ajang IGA 2024, yang digelar BSKDN Kemendagri. Tapi, di IGA 2025 juga harus lebih baik dari tahun sebelumnya,”pungkasnya.