KABARINDAH.COM, Sukabumi–Pencapaian membanggakan diraih budaya Bola Leungeun Seuneu (Boles) asal Kota Sukabumi yang memecahkan Rekor Museum Dunia Indonesia (MURI). Pemecahan rekor ini berlangsung dalam perhelatan Festival Boles yang digelar di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat (25/7/2025).
Istimewanya, momen tersenut disaksikan langsung Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon bersama Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana. Informasi yang diperoleh raihan rekor MURI ini karena Boles ditampilkan dalam format pentas budaya spektakuler oleh sekitar 1.000 peserta dari Paguron Silat Sang Maung Bodas, di bawah asuhan KH Fajar Laksana.
Boles merupakan pertunjukan yang memadukan unsur seni bela diri pencak silat dengan tradisi bola api yang sarat filosofi spiritual dan nilai-nilai kebersamaan. Menteri Kebudayaan Fadli Zon, memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian ini.
“ Saya ucapkan selamat atas penghargaan Rekor MURI untuk Bola Leungeun Seuneu,” ujar Fadli Zon. Tradisi Boles bukan hanya unik dan penuh makna, tetapi juga punya nilai filosofi yang tinggi.
Mudah-mudahan kata Fadli, kebudayaan ini terpelihara dengan baik. Selain itu bisa menjadi daya tarik wisata budaya ke depannya.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana menyampaikan rasa syukur atas capaian rekor MURI yang diperoleh Boles. “Alhamdulillah, saya bersama Menteri Kebudayaan menyaksikan langsung pencapaian luar biasa ini,” jelasnya
Boles di bawah asuhan Pak Kyai Fajar berhasil memecahkan rekor dunia. Insya Allah, Kota Sukabumi siap bersinergi dengan Kementerian Kebudayaan untuk terus merawat, melestarikan, dan mengangkat budaya serta tradisi lokal ke panggung nasional dan internasional.
Festival Boles tahun ini lanjut Bobby, menjadi momentum penting untuk menunjukkan eksistensi seni tradisional khas Tatar Sunda yang penuh daya tarik. Selain mempertunjukkan kekayaan budaya, kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi paguron pencak silat dalam menjaga nilai-nilai luhur kebangsaan melalui seni bela diri dan tradisi.
Kegiatan ini terang Bobby, menjadi bukti bahwa seni tradisional, jika dikelola dengan baik, mampu menarik perhatian publik. Di samping itu menjadi simbol kekuatan identitas budaya suatu daerah. Riga Nurul Iman