Oleh Heri Ruslan
KABARINDAH.COM — Banyak pilihan yang bisa digunakan untuk menutup lantai dan dinding rumah. Salah satu bahan yang biasa dipilih adalah keramik. Apabila pilihan Anda jatuh pada keramik, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga tak salah dalam memilih dan menempatkannya di rumah Anda.
Keramik adalah bahan yang terbuat dari tanah liat yang mengalami proses pengerasan dengan pembakaran suhu tinggi. Menurut Arsitek dari Studio Multi Gaya Adjani, Otto Setiawan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih keramik. Antara lain jenis keramik, fungsi, dan kondisi, serta tempat yang akan dipasangi keramik. ”Itu perlu diperhatikan agar keramik tahan lama dan tampil memuaskan,” jelasnya.
Saat ini di pasaran terdapat berbagai merek keramik. Sebutan jenis keramik KW 1, KW 2, KW 3 atau KW 4, sebut Otto, menunjukan tingkat kualitas keramik. ”KW 1 itu berarti keramik yang bagus,” katanya. Sedangkan, keramik KW 2 hingga KW 4 adalah keramik yang kualitasnya terus menurun. Biasanya, ditandai dengan ukuran yang tidak pas, warna yang kurang bagus, atau pola dan corak yang kurang baik.
Otto menerangkan, salah satu ciri keramik yang berkualitas tinggi dapat dilihat dari desainnya. Desain itu ditandai dengan tingginya ketepatan ukuran, warna, dan motif. ”Hal yang juga perlu diperhatikan adalah soal ketersediaan keramik itu,” imbuhnya. Karena jika tak memastikan benar jumlah keramik dan luasan yang akan dipasangi keramik, dapat mengakibatkan kurangnya jumlah keramik padahal produknya sangat terbatas. Ini tentunya dapat mengganggu penampilan keramik pada akhirnya.
Dengan sedikit belajar mengenai jenis-jenis keramik dan penempatannya, kita bisa memberikan tampilan interior rumah yang menawan. Pengetahuan ini juga perlu untuk menghindari kesalahan pemasangan keramik. Jangan sampai keramik kamar mandi kita pasang di ruang tamu hanya karena motifnya yang memikat. Atau keramik untuk teras yang kebetulan juga memiliki permukaan kasar kita pasang di kamar mandi. Kemungkinan kesalahan ini bisa saja terjadi. Bila pembelian keramik dilakukan di agen-agen kecil tanpa katalog dan penasihat pemakaiannya.
Seringkali pembeli hanya mempertimbangkan faktor harga, keindahan warna, dan motif. Jenis dan tampilan permukaan sebagai ciri tempat pemasangan keramik tak banyak dipahami. Kalaupun ingin aman, biasanya mereka memilih berdasarkan pengalaman melihat di rumah orang lain. Akhirnya penampilan rumah terasa monoton. Padahal dengan sedikit kreativitas tanpa biaya tambahan, keramik mampu memperindah rumah kita.
Beban dan gesekan
Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah soal penempatan. Keramik yang digunakan untuk interior dan eksterior rumah, imbuh Otto, sangat berbeda. Ini disesuaikan dengan beban dan gesekan yang diterima lantai. Untuk menutup lantai interior rumah, Anda dapat memilih keramik yang memiliki permukaan mengkilap. ”Keramik jenis ini umumnya kurang tahan terhadap gesekan dibandingkan dengan keramik dengan permukaan yang kasar,” jelas Otto.
Sedangkan, untuk bagian eksterior rumah, keramik dengan permukaan kasar lebih dianjurkan. ”Keramik jenis ini lebih tahan gesekan dan permukaannya tidak licin,” sambungnya. Keramik dengan permukaan kasar pun cocok digunakan untuk tempat-tempat umum (public area). ”Untuk tempat umum, keramik yang digunakan harus heavy duty. Agar tahan dan tak mudah rusak,” imbuh Otto. Selain itu keramik berpermukaan kasar juga bisa digunakan untuk kamar mandi. ”Tujuannya, agar tidak licin,” terangnya.
Keramik biasanya juga digunakan untuk dinding. Soal ukuran, imbuh Otto, tak ada perbedaan antara keramik untuk lantai dan dinding. Hanya saja, keramik yang dipakai untuk dinding harus jauh lebih tipis dan ringan dibandingkan keramik untuk lantai. Otto mengatakan, setiap orang memiliki selera masing-masing dalam memilih warna dan motif.
Namun, dalam memilih jenis keramik yang tepat, sebaiknya mempertimbangkan warna ruangan, intensitas cahaya, ukuran ruangan, dan fungsi dari ruangan itu sendiri. ”Penentuan pilihan warna, motif serta ukuran keramik dapat mempengaruhi impresi ruang,” jelasnya. Dengan ketiga hal itu, Anda bisa menciptakan seolah-olah ruang tampak lebih luas atau lebih sempit. Memilih keramik secara tepat juga mampu mengubah suasana ruangan. Sehingga, bisa tampak rapi, anggun, bersih dan ceria.
Tak cuma sekeping
Saat memilih keramik, sebaiknya tak hanya melihat satu keping saja. Usahakan menggelar beberapa keping keramik sekaligus, sehingga Anda dapat memprediksikan gambaran bagaimana susunan keramik ketika nanti terpasang. Hal yang juga menentukan adalah memasangnya secara benar. Ada beberapa tahap yang harus dikerjakan sebelum dan sesudah pemasangan. Tahap yang biasa dilakukan adalah merendam keramik di air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan pada saat pemasangan dapat dengan mudah menempel.
Setelah itu, perhatikan pula kualitas keramik. Bila yang dipasang adalah keramik KW 1, tentu tak jadi masalah. Namun, keramik KW 2 atau KW 3 akan dengan presisi yang rendah akan lebih susah dipasang. Untuk itu nat keramik harus longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0,2-0,5 mm sehingga keramik tidak saling bertubrukan.
Setelah itu, oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampuri air sedikit ke bawah keramik, hal ini akan membuat daya rekat keramik pada adukan benar-benar lengket. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu atau ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah keramik.
Kemudian, padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena ini akan membuat keramik mudah lepas di kemudian hari. Periksa pula apakah ketinggiannya sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai. Nat keramik sebaiknya dipasang belakangan.
Usahakan, untuk tidak memasang semen oker atau nat pada sisi keramik saat itu juga. Biarkan ia selama 2 atau 3 hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang mengendap akan keluar melalui bagian nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang mengendap. Setelah dipasang, amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2-3 hari. Keramik akan ambles karena adukan dibawahnya masih belum kuat untuk menerima beban. (Republika)