Kabar  

Ada Bu Cinta di PESONAMU Universitas Muhammadiyah Bandung

Atalia Praratya atau akrab disapa Bu Cinta saat mengisi acara pada pekan sosialisasi dan orientasi mahasiswa baru (PESONAMU) (Dok Promosi & PMB UM Bandung).

KABARINDAH.COM, Bandung — Mahasiswa perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menghadapi tantangan di masa depan. Tidak hanya hard skill, mahasiswa pun perlu memiliki soft skill dalam menghadapi tantangan tersebut.

Begitulah yang disampaikan Ketua PKK & Bunda Literasi Jawa Barat Atalia Praratya saat memberikan materi pada pekan sosialisasi dan orientasi mahasiswa baru (PESONAMU) Universitas Muhammadiyah Bandung (Bandung) pada Rabu (21/09/2022).

Soft skill, menurut istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini, menjadi salah satu upaya dan kontribusi positif mahasiswa dalam menggapai kehidupan yang sukses.

”Tidak hanya berkontribusi pada kehidupan keluarga, tetapi pada kehidupan bernegara,” ucap perempuan yang akrab disapa Bu Cinta ini.

Baca Juga:  Perempuan di Kota Sukabumi Dilatih Terampil Gunakan Kecerdasan Buatan

Atalia mengatakan, mahasiswa sebagai orang berilmu memiliki peluang yang sangat luas untuk berkontribusi membangun negara. Para mahasiswa, kata Atalia, bisa berkontribusi terhadap bangsa dan negara dengan cara mereka masing-masing.

Lebih jauh, hard skill dan soft skill perlu beriringan agar melangkah dengan tepat sehingga ke depannya bisa tepat sasaran. ”Jadikan ilmu itu sebagai kendaraan, nah soft skill-nya itu jadi bensin bagi kendaraan tersebut,” kata Atalia.

Saling melengkapi

Semua bidang ilmu yang mahasiswa tekuni di UM Bandung sangat diperlukan untuk masa depan. ”Penting kalian mengambil pelajaran di sini (UM Bandung) agar mampu terus memberikan yang terbaik dan menjadi sosok yang kompetitif,” tuturnya.

Baca Juga:  Diskumindag dan DKP3 Kota Sukabumi Kolaborasi Gelar Gerakan Pangan Murah

Tidak hanya itu, mahasiswa dapat mengaitkan berbagai bidang ilmu yang ada untuk saling melengkapi satu sama lain. Contohnya saja mahasiswa yang paham teknologi informasi bisa bekerja sama dengan mahasiswa yang ahli komunikasi.

Selain kampus, banyak sekali tempat bagi mahasiswa untuk menambah dan meraih ilmu. ”Kalian bisa belajar di tempat lain, entah itu di organisasi, media seperti televisi, radio, majalah online, dan sebagainya,” katanya.

Spiritual quotient

Di samping hard skill dan soft skill, kata Atalia, mahasiswa juga perlu spiritual quotient terkait hubungan antara manusia dengan Tuhan yang Mahakuasa.

”Adanya pegangan yaitu kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, kita akan lebih tangguh menghadapi segala tantangan daripada yang lain,” tandasnya.***(FK)