Kabar  

UM Bandung Gelar Syiar Ramadhan 1444 Hijriah

KABARINDAH.COM, Bandung – Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) melalui Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Al-Islam Kemuhammadiyah (LPPAIK) menggelar ”Syiar Ramadhan” dengan berbagai kajian selama bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.

Syiar Ramadhan berlangsung di musala lantai 3 UM Bandung setiap Senin hingga Sabtu selama bulan suci Ramadhan dari pukul 16.00 WIB hingga waktu berbuka puasa.

Adapun tema yang diangkat yakni ”Ramadhan Berkemajuan, Ramadhan Mencerahkan”. Seluruh sivitas UM Bandung mulai dari mahasiswa, tendik, hingga dosen ikut serta dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Setelah kajian, buka bersama, salat magrib dan isya, dilanjutkan dengan salat tarawih berjamaah.

Ketua Pelaksana Syiar Ramadhan Yudi Daryadi mengatakan, kegiatan ini menjadi kajian tafsir bagi para sivitas UM Bandung selama bulan suci Ramadhan.

Baca Juga:  Hendar Riyadi dan Ahmad Diponegoro Resmi Dilantik Jadi Wakil Rektor UMBandung
Ketua Pelaksana “Syiar Ramadhan” UM Bandung Yudi Daryadi.***

”Ini menjadi misi perguruan tinggi Muhammadiyah dalam membangun visi perguruan tinggi Islam yang berkemajuan,” tutur Yudi di UM Bandung, Kamis 20 Maret 2023.

Kajian ”Syiar Ramadhan” kali ini mengupas berbagai tema. Misalnya Qashas Al-Quran, Tafsir Al-Quran (baik dari segi saintek, gender, maupun akidah), tafsir ahkam (tarjih), hingga politik Islam.

”Jadi, ini kajiannya kurang lebih tiga minggu dari Senin sampai Sabtu. Pelaksanaannya pun kurang lebih tiga minggu hingga menjelang lebaran,” tambah Yudi.

Islam Berkemajuan

Terkait tema kegiatan,”Ramadhan Berkemajuan, Ramadhan Mencerahkan”, Yudi menuturkan bahwa itu merujuk pada visi Muhammadiyah yakni Islam berkemajuan. Visi tersebut menurut Yudi bukan hal yang baru di Muhammadiyah.

Baca Juga:  Pers Nasional Hadapi Krisis Eksistensi, Ketua PWI: Disrupsi Digital Penyebabnya

”Islam berkemajuan itu Islam yang punya nilai-nilai progresif jauh ke depan dan kemudian memberikan solusi terhadap persoalan umat,” ungkap Yudi.

Selain itu, tema itu juga mencantumkan kata ”mencerahkan”. Menurut Yudi, ”mencerahkan” menjadi visi kampus dalam membantu umat agar tidak terkungkung dengan persoalan-persoalan masa lalu.

”Meskipun begitu, umat perlu mencoba melihat pesan pada persoalan masa lalu agar mendapatkan solusi terbaik ke depannya,” ucap Yudi.

Salat tarawih

Untuk pelaksanaan salat tarawih berlangsung di dua tempat, yaitu di musala lantai tiga UM Bandung dan Masjid Pondok Pesantren Manhajuth Thullab.

”Pelaksanaan salat tarawih di Masjid Pondok Pesantren Manhajuth Thullab ini tentunya menjadi misi kampus untuk menggairahkan kegiatan keagamaan di pesantren,” kata Yudi.

Baca Juga:  Hadirkan Perumahan Dosen, UIN Bandung Lakukan MoU dengan BTN

Yudi juga menjelaskan bahwa pelaksanaan salat tarawih di lokasi yang tidak jauh dari kampus UM Bandung ini diprioritaskan untuk masyarakat sekitar pondok pesantren.

”Jadi, kita mencoba untuk bersinergi dengan masyarakat agar UM Bandung lebih terasa di lingkungan masyarakat,” tandas Yudi.***(FK)