KABARINDAH.COM, Sukabumi–Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi melakukan layanan mobile clinic. Dengan menyisir langsung permukiman warga terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Banjir bandang yang melanda Desa Cikahuripan, Kampung Tugu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (27/10/2025) tercatat sebagai yang terparah sejak tahun 2013.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan, kebanyakan warga mengalami luka lecet dan luka di bagian kaki akibat tertusuk material bangunan serta puing saat melakukan evakuasi maupun pembersihan rumah,” ujar Ketua PMI Kabupaten Sukabumi, Hondo Suwoto, Selasa (28/10/2025). Petugas medis juga memberikan penyuluhan kebersihan diri dan lingkungan guna mencegah munculnya penyakit kulit dan infeksi pascabanjir.
Hondo mengatakan, dalam pelaksanaannya, kegiatan mobile clinic ini dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dan Dokpol Polres Sukabumi. Tim gabungan bergerak menyusuri wilayah terdampak untuk memberikan pemeriksaan kesehatan dan pertolongan medis bagi warga yang mengalami luka.
Dalam waktu yang sama, terang Hondo, PMI juga menerjunkan satu unit tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter untuk memberikan layanan distribusi air bersih ke beberapa titik permukiman. Layanan ini menjadi kebutuhan mendesak karena sumber air warga banyak yang tercemar lumpur dan tidak layak konsumsi.
“Pelayanan mobile clinic dan distribusi air bersih merupakan bentuk respons cepat PMI dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana saat ini yang dibutuhkan,” terang Hondo. Ia menambahkan PMI terus berkoordinasi dengan BPBD, pemerintah kecamatan, relawan Sibat dan relawan gabungan lainnya untuk memantau perkembangan situasi dan mengantisipasi potensi bencana susulan mengingat curah hujan di wilayah selatan masih tinggi.
Meskipun tidak ada korban jiwa, banjir menyebabkan kerugian material yang cukup besar, mulai dari perabot rumah tangga hingga kendaraan yang terendam. Sampai saat ini PMI menyiagakan armada ambulans, mobile clinic, dan tangki air tetap siaga di lapangan hingga kondisi benar-benar aman dan kebutuhan warga terpenuhi. Atep Maulana
