Lewat Geber Sobat Si Jumo dan Jamillah, Kota Sukabumi Gencarkan Penanganan DBD, Stunting Hingga TBC

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi masalah stunting, TBC dan DBD. Salah satunya melalui Geber Sobat Si Jumo yakni Gerakan Bersama Literasi Stunting, Imuniasasi, Pencegahan DBD dan Penanggulangan TBC) dan Jamillah ( Jaga ibu hamil serta lingkungan bersih dan sehat dengan PHBS). Momen ini dalam memperkuat penanganan dan pencegahan kasus stunting, DBD, dan TBC.

Kegiatan ini digencarkan di SMAN 4 Kota Sukabumi dan dibuka langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji serta unsur forkopimda dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Reni Rosyida Muthmainnah.

” Masalah kesehatan adalah prioritas nasional yang perlu diatasi dan perlu perhatian semua pihak termasuk eliminasi TBC pada 2030 dan prevalensi stunting sebesar14 persen pada 2024,” ujar Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. Sementara kasus TBC di Indonesia merupakan tertinggi kedua di dunia dan Jabar penyumbang terbanyak.

Khusus Kota Sukabumi, kasus TBC di Kota Sukabumi pada Januari hingga April 2024 sebanyak 1.147 kasus. Di mana 33 kasus diantaranya resisten obat.

Sehingga butuh pengobatan lebih lama dengan biaya hauh lebih mahal. Penangananya minimal 6 bulan sampai 9 bulan.

” Untuk stunting, Dari data survei kesehatan Indonesia prevalensi stunting nasional pada 2023 sebesar 21,5 persen dan Jabar 27,7 persen serta Kota Sukabumi 26,7 persen,” ungkap Kusmana. Selanjutnya, peningkatan kasus DBD terjadi dj semua kota di Indonesia.

Dalam rentang Januari hingga April 2024 tercatat sebangak 639 kasus DBD dan 3 orang meninggal dunia. Jumlah ini lebiih tinggi dibandingkan periode yang sama 2023 sebanyak 415 kasus dan dua kematian akibat DBD.

” Saya harap gerakan ini mendorong kesadaran masyarakat dalam pencegahan DDB dan pencegahan Stunting, dan kampanye obati sampai tuntas TBC,” jelasnya.

Kepala Dinkes Kota Sukabumi Reni Rosyida Muthmainnah menambahkan, perlunya kerjsama semua pihak dalam penanganan kasus DBD, stunting, dan TBC. ” Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya mencegah stunting. Penyajit dbd satu rumah satu juru lemantau jentik nyamuj dan oenanganan kasus dbd

Selanjutnya, membangun kerjasama dan  bertemunya praktisi kesehetan, masyarakat dan unsur lainnya dalam penanganan DBD, stunting, dan TBC.

Exit mobile version