H+2 Lebaran, BPBD Kota Sukabumi Sigap Tangani Amblasnya Sebagian Rumah di Subangjaya

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menangani kejadian amblasnya sebagian bangunan rumah d Gang Masjid Al Ikhlas Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Jumat (12/4/2024). Bencana tersebut akibat tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Sukabumi dan sekitarnya.

” Intensitas hujan yang cukup tinggi wilayah di Kota Sukabumi mengakibatkan sebagian bangunan amblas,” ujar Kepala Pelaksana, BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, Sabtu (13/4/2024). Peristiwa ini akibat terkikisnya bangunan oleh resapan air selokan yang berada diatas bangunan.

Tim Satgas BPBD lanjut Novian, melakukan assesment dan mengimbau kepada masyarakat akan dampak susulan selalu waspada. Terlebih, di tengah kondisi hujan dengan intensitas tinggi akhir-akhir ini yang berpotensi menyebabkan bencana.

Baca Juga:  Pungli Jasa Kubur Covid-19, Ridwan Kamil: Oknum tesebut Sudah Dipecat

Novian menegaskan, BPBD Kota Sukabumi tetap siaga di momen libur lebaran. Sehingga ketika terjadi bencana maka akan segera dikerahkan ke lokasi bencana untuk melakukan penanganan.

Sebelumnya, BPBD Kota Sukabumi terus menggencarkan upaya dalam mencegah terjadinya bencana. Salah satunya melalui gerakan Jumat Bersih dan Rapi (Jumat Berapi) yang linier dengan Program Jumat Bersih (Jumsih) dalam tataran pelaksanaannya.

” Jumat Berapi merupakan upaya mengawal program Jumsih yang terus digaungkan oleh Pak Pj Wali Kota,” ujar Novian. Dalam implementasi di lapangan, BPBD terus berkoordinasi dengan aparatur wilayah kelurahan dan kecamatan dengan konsep Jumat Berapi dengan sering melibatkan diri dalam aksi kerja bakti gotong royong bebersih di wilayah.

Baca Juga:  Sepanjang 2024, Kerugian Akibat Bencana di Kota Sukabumi Ditaksir Rp 4,6 Miliar

Novian menerangkan, jauh sebelum program Jumsih yang digagas kepala daerah, Satgas BPBD telah melakukan monitoring bukan hanya soal kebencanaan melainkan konsen mengedukasi masyarakat tentang bahaya sampah. Intinya, BPDD terus memonitoring terkait masalah klasik seperti sampah sebagai langkah mitigasi.

Hal ini kata Novian, karena dari persoalan sampah muncul permasalahan lain jauh lebih besar yang berdampak luas bagi masyarakat yakni bencana seperti banjir. Namun sekeras apa pun upaya pemerintah dalam mengantisipasi segala potensi bencana akan tetap sia-sia tanpa adanya dukungan masyarakat.