KABARINDAH.COM, Sukabumi–Pembangunan daerah harus berjalan seimbang antara aspek fisik dan nonfisik. Salah satunya dengan memastikan kelompok disabilitas, lansia, perempuan, dan anak terlibat secara aktif dalam perencanaan pembangunan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Moh Hasan Asari di sela-sela musrenbang inklusif kelompok disabilitas, lansia, perempuan, dan anak di Kantor Bappeda Kota Sukabumi, Jumat (14/11/2025).
” Musrenbang inklusif ini menghadirkan sekitar 36 komponen masyarakat, termasuk sekolah-sekolah SLB,” ujar Hasan. Momen ini untuk menggali secara langsung aspirasi kelompok rentan agar menjadi bagian utuh dalam perencanaan pembangunan Kota Sukabumi.
Nantinya kata Hasan, masukan komunitas tersebut dapat terlihat dalam berbagai kebijakan perangkat daerah. Salah satunya pengembangan angkutan umum yang ramah bagi disabilitas, lansia, perempuan, dan anak.
Selain itu lanjut Hasan, aspek sosial dan pemenuhan hak-hak mereka tetap menjadi prioritas pembangunan lintas sektor. Program-program tersebut merupakan kerja bersama antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat.
Musrenbang yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun lalu ini merupakan bagian dari komitmen pembangunan inklusif yang berkelanjutan.“Kegiatan ini menjadi wujud peran serta kelompok disabilitas dan lansia dalam penyusunan program tahun 2027,” ujarnya.
Pada tahun 2026 sambung Hasan, Kota Sukabumi sudah menyiapkan hasil Musrenbang periode sebelumnya, yang akan difinalisasi hingga pengesahan RKPD pada Juli 2026. Setiap usulan akan diseleksi melalui proses yang ketat.
“Untuk hal-hal yang sifatnya urgent, kami lakukan proses USG untuk menentukan mana yang paling dibutuhkan dan memberikan dampak nyata bagi kenyamanan masyarakat,” imbuhnya. Riga Nurul Iman
