Kabar  

Bunga Patrakomala Jadi Logo Resmi Musywil NA Jabar, Ini Makna dan Filosofinya

Dokumentasi istimewa

KABARINDAH.COM, Bandung — Gelaran Musyawarah Wilayah XIV Nasyiatul Aisyiyah (NA) Jawa Barat tingal dua hari lagi. Musyawarah Wilayah (Musywil) ini akan berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan dari Jumat-Minggu (07-09/07/2023).

Sejumlah persiapan dan semaraknya telah terasa terutama di tempat gelaran akan diselenggarakan.

Bunga patrakomala dipilih sebagai logo Musywil kali ini. Tak kenal maka tak sayang, apa arti di balik logo tersebut? Berikut ulasannya.

Bentuk dasar bunga patrakomala yang merupakan flora khas Kota Bandung, yang juga ibu kota provinsi Jawa Barat, sebagai tuan rumah pelaksanaan Musywil XIV.

Dengan bentuk bergelombang yang dinamis, menunjukkan sifat-sifat yang tidak kaku, keluwesan, pun begitu tetap menunjukkan keseimbangan.

Logo Nasyiatul Aisyiah ditempatkan pada bagian putik bunga yang menjadi pusat bunga tersebut, sekaligus melambangkan “perempuan”, sebagai inti/pelaksana dari perhelatan musyawarah wilayah ini. Sementara itu, pada ujung-ujung benang sari terdapat simbol berbentuk buku yang melambangkan pendidikan.

Putik (perempuan) yang dibuahi dengan serbuk dari benang sari (pendidikan) merupakan simbolisasi dari tema Musywil XIV, yakni “Mencerdaskan Perempuan, Mewujudkan Jabar Juara”. Sementara itu, benang-benang sari pada logo membentuk angka romawi XIV.

Warna yang digunakan pada logo ini menyadur dari logo Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah 2022. Warna kuning emas pada benang sari dengan simbol buku melambangkan harapan (lewat pendidikan dan kecerdasan) agar Nasyiah terus berjaya dan berprestasi.

Warna biru pada tepian kelopak bunga menunjukkan keteguhan, sikap yang tidak mudah goyah, sekaligus harapan agar turut berkontribusi menyelesaikan masalah tanpa keributan.

Warna merah bata menunjukkan kepercayaan diri dan rasa aman, berani menegakkan amar makruf nahi munkar, sehingga mampu menghadirkan rasa nyaman bagi kemanusiaan.***(FA)

Exit mobile version