KABARINDAH.COM – Kegiatan pemasaran melalui platform digital merupakan sebuah kebiasaan baru yang harus dikuasai dan dilakukan oleh para pelaku usaha untuk dapat bertahan di masa sekarang.
Terkait hal tersebut, Departemen Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian Masyarakat Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi Koordinator Wilayah Jawa Barat (ASPIKOM Korwil Jabar) adakan webinar ”Komunikasi Pemasaran pada Era Digital” pada Sabtu (12/02/2022)
Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara ASPIKOM dan Dinas Komunikasi Informasi dan Statistika Kota Cirebon untuk beberapa agenda ke depannya seperti riset kolaborasi, webinar, dan sebagainya.
Dalam paparannya, salah satu narasumber sekaligus dosen Fakultas Komunikasi dan Informasi Universitas Garut (Kominfo UNIGA) Rosanti Utami DS, S.Sos., M.I.Kom., mengatakan dalam melakukan komunikasi pemasaran, para pelaku usaha tidak hanya menjual barang melalui e-commerce, tetapi mereka perlu mengetahui brand dari produk tersebut.
”Brand menjadi ciri khas dari produk yang dipasarkan. Para pelaku usaha perlu mem-branding produknya dengan baik yang dilihat dari sisi packaging-nya ataupun diferensiasi,” ucap Rosanti.
Ia juga mengatakan, para pelaku usaha harus bisa menentukan arah pemasaran digital yang nantinya akan dilalui.
”Hal tersebut ditujukan agar pemasaran digital memiliki banyak keunggulan yang dapat menguntungkan bagi usaha tersebu,” tegasnya.
Consumer behavior
Sama seperti Rosanti Utami DS, COO pasarmu.id Musfi Yuliadi mengatakan, para pelaku usaha perlu mengetahui sikap konsumen atau consumer behavior dalam menjalankan suatu bisnis.
”Selain itu, para pelaku usaha juga perlu mengetahui seberapa besar risiko bisnis yang dihadapi agar dapat diminimalisir ketika sudah memahami mitigasi risiko ini,” kata Musfi Yuliadi.
Ia mengatakan ada beberapa faktor dalam mempengaruhi consumer behavioral, seperti psikologi, persepsi, motivasi, sikap, layanan, dan budaya.
”Faktor tersebut menjadi hal utama bagi para pelaku usaha dalam melihat perilaku konsumen agar dapat mengurangi risiko bisnis.” jelasnya.
Keamanan dunia digital
Sementara itu menurut Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Putra Indonesia Astri Dwi Andriani, M.I.Kom., perlu adanya kewasapadaan dalam melakukan interaksi digital atau digital safety.
”Digital safety adalah kemampuan untuk memaksimalkan keamanan dan meminimalkan risiko saat menggunakan internet,” ungkap Astri.
Ia mengatakan, terdapat pengelabuan atau phising dalam interaksi digitial seperti mendapatkan SMS dari nomor atau sumber yang tidak valid.
Selain itu, Astri juga menjelaskan, perlu adanya kejelian dalam mengatasi pengelabuan atau phising dalam interaksi digital, salah satunya dengan mengecek validitas situs tersebut.
”Tentunya di sini harus jeli dalam melihat link yang diberikan dari nomor yang tidak dikenal,” imbuhnya.***