Hipervitaminosis, Yuk Kenali Penyebab dan Bahayanya Bagi Kesehatan

KABARINDAH.COM — Hipervitaminosis merupakan penimbunan vitamin dalam tubuh yang menimbulkan gejala-gejala keracunan. Penimbunan ini terjadi biasanya untuk golongan vitamin A dan D.

Kedua vitamin ini tak dapat segera dikeluarkan dari tubuh jika kelebihan. Vitamin A, D, dan K disimpan di dalam hati. Untuk vitamin E disimpan di jaringan lemak. Keempat vitamin itu larut dalam lemak.

Penimbunan vitamin A dapat terjadi pada pemberian vitamin tersebut dalam dosis tinggi untuk waktu yang cukup lama. Pemberian itu bisa pada bayi, anak, atau orang dewasa yang mendapat tablet vitamin A untuk pengobatan jerawat.

Gejala hipervitaminosis A antara lain merasa lemah, sakit pada sendi, rambut rontok, kulit bersisik, dan rasa mual. Dalam kondisi tersebut, dapat pula ditemukan pembesaran hati dan limpa.

Baca Juga:  Memutus Rantai Kekerasan pada Anak

Hipervitaminosis D dapat menyebabkan gangguan metabolisme kalsium dan fosfat.

Penyerapan kalsium dari usus menjadi meningkat dan terjadi pelepasan kalsium dari tulang. Hal ini menyebabkan peninggian kadar kalsium dalam darah. Akibatnya, terjadi penimbunan pada jaringan lunak, seperti pada paru dan ginjal.

Hipervitaminosis E pada manusia belum pernah dilaporkan. Khusus untuk vitamin E, tampaknya relatif tidak toksik untuk manusia. Sedangkan, pemberian sejumlah besar vitamin K melalui suntikan pada bayi dapat menyebabkan sel darah merah pecah dan kadar bilirubin dalam darah meningkat atau dikenal dengan istilah hiperbilirubinemia.