Dorong Naik Kelas, 200 Pelaku IRTP Kota Sukabumi Jalani Pelatihan Keamanan Pangan

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Sebanyak 200 pelaku Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) di Kota Sukabumi dilatih terkait standar keamanan pangan. Harapannya, produk pangan dari pelaku usaha ini dapat terjamin dari aspek kesehatannya.
Hal ini mengemuka dalam bimbingan teknis Penyuluhan Keamanan Pangan bagi Pelaku Industri Rumah Tangga Pangan<span;> (IRTP) Tahun 2025 yang digelar Dinas Kesehatan Kota Sukabumi di Hotel Balcony, Rabu (14/5/2025). Pada momen itu hadir Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki yang memberikan arahan agar pelaku usaha menjamin standar keamanan pangan.

” Ini bagian dari kehadiran pemda memastikan pelaku IRTP menjaga produknya sesuai standar keamanan pangan dari aspek kesehatan,” ujar <span;>Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinkes Kota Sukabumi Banyu Citra Anggara. Sebab, selain aspek legalitas, pelaku IRTP juga harus ada menjamin pemenuhan komitmen keamanan pangan.

Di antaranya mengelola produksi pangan yang baik, teknologi proses pengolahan, pemasaran, perizinan, mengemas dan label pangan. ” Hasil dari pelatihan ini peserta diberikan sertifikat sebagai salah satu pemenuhan perizinan berusaha,” jelasnya.

Bimtek ini lanjut Banyu, diikuti sebanyak 200 orang pelaku IRTP yang dibagi dalam dua gelombang. Mereka belum pernah mengikuti pelatihan atau UMKM baru yang belum memiliki PIRT.

” Kriterianya, pelaku IRTP memiliki produk dengan daya tahan 7 hari kebanyakan produk makanan kering dan sampelnya diuji di laboratorium,” ungkap Banyu. Hal ini sejalan dengan upaya pemda melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaku IRTP.

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menuturkan, penyuluhan ini merupakan strategi besar Pemerintah Daerah dalam mendorong pertumbuhan sektor UMKM yang juga menjadi program kerjanya dalam lima tahun kedepan. Sebab, menjadi prioritas utama peningkatan ekonomi daerah.

Baca Juga:  Syukuran Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, Momen Wujudkan Sukabumi Kota Bercahaya

“ Ini adalah penyuluhan keamanan pangan bagi seluruh pelaku UMKM. Saya memberikan perhatian agar UMKM di Sukabumi bisa berjalan dan berkembang,” kata Ayep. Karena Sukabumi memiliki potensi besar dalam meningkatkan perekonomian kota, salah satunya UMKM yang menjadi skala prioritas.

Ayep mengungkapkan ada instrumen keuangan berupa program bantuan modal ultra mikro tanpa bunga dan tanpa proses yang rumit. Program bantuan ini akan disalurkan pada tanggal 21 atau di akhir bulan secara bertahap.

Saat ini, program telah dimulai di Kecamatan Gunung Puyuh dan sebelumnya di wilayah Warudoyong, dengan dana yang bersumber dari non APBD. Nantinya akan dianggarkan di APBD untuk membina UMKM agar berkualitas.

Baca Juga:  Lewat Ajang Olimpiade, Pemkot Sukabumi Dorong Bakat Pelajar di Seni, Sains, dan Olahraga

” Di Sukabumi industri UMKM, kreatif dan perdagangannya harus tumbuh terdepan,” cetus Ayep. Untuk bantuan, ada dana dari APBD dan wakaf berjalan setiap bulannyam

Berharap kata Ayep, UMKM di Kota Sukabumi bisa naik kelas dan berkualitas. ” Tapi harus memegang doktrin penting, yaitu jujur, ikhlas, dan amanah. Tidak boleh berbohong, tidak boleh menipu, dan tidak boleh mencuri,” jelasnya.