KABARINDAH.COM- Pendidikan tinggi Indonesia memiliki tugas menempa skill akademisi. Hal ini terutama ketika dihadapkan pada era disrupsi.
Prof. Dr. Mahmud, M.Si., Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung terus melakukan inovasi melalui pengembangan sumber daya akademisi. Alhasil pendidikan tinggi yang dipimpinnya menempati rangking ke-2 di Indonesia menurut Scimago pada 2021.
Dalam Kuliah Umum di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Senin, (03/05/2021), Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi., Rektor IPB University menekankan keharusan pendidikan tinggi di era disrupsi. “Akademisi harus melakukan penciptaan future practice. Kita tidak bisa lagi berpijak pada best practice. Harus tercipta dari pendidikan tinggi karya-karya berorientasi masa depan,” tuturnya.
“Pengembangan sumber daya harus berbasis growth mindset yakni pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan dasar dapat dikembangkan melalui kerja keras dan dedikasi,” lanjutnya.
Ushuluddin UIN Bandung berkomitmen melakukan pengembangan sumber daya akademisi. “Kami mengusung penguatan skill penulisan artikel ilmiah. Mahasiswa didampingi dalam menulis artikel. Saat ini telah terbit 122 artikel mahasiswa di jurnal-jurnal ilmiah,” ujar Wahyudin Darmalaksana, Dekan Ushuluddin, Rabu (05/05/2021)
“Pengutan skill penulisan mahasiswa tidak terlepas dari ide growth mindset. Semua mahasiswa pasti bisa menulis melalui kerja keras. Selebihnya, penerbitan artikel mahasiswa di jurnal ilmiah tidak lain merupakan future practice. Suatu ciptaan baru dari tindakan baru gaya era disrupsi untuk dampak masa depan,” tegasnya.
“Kami belum menghitung dampak ini. Dampak akan diraskan setelah tercapai 500 artikel mahsiswa terbit,” pungkasnya.