KABARINDAH.COM, Sukabumi–Siswa-siswi SMPN 1 Cimanggu, Kabupaten Sukabumi, mendapat pengalaman tak biasa lewat kegiatan Global Campaign HIV/AIDS bertajuk “Aku Bangga, Aku Tahu” yang digelar oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi. Edukasi ini tak hanya membuka wawasan, tapi juga membongkar realita tentang risiko HIV/AIDS di kalangan remaja yang sering tak disadari.
Kegiatan yang diikuti oleh 100 pelajar ini menjadi wadah penting untuk meningkatkan pemahaman sejak dini mengenai HIV, AIDS, dan pentingnya menjaga perilaku hidup sehat di tengah perkembangan zaman yang begitu cepat.
Kepala SMPN 1 Cimanggu, Muhidin menyambut positif kehadiran KPA. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya edukasi sejak dini untuk membentengi generasi muda dari risiko pergaulan bebas.
“Kami menyambut baik kehadiran KPA di sekolah,” ujar Muhidin, Selasa (22/7/2025). Edukasi semacam ini sangat penting agar siswa punya pengetahuan yang benar dan tidak terjebak dalam pergaulan yang berisiko.
Pemateri dari KPA Kabupaten Sukabumi, Ai Aisyah mengatakan, penyebaran HIV di kalangan remaja sebagian besar dipicu oleh perilaku seksual tanpa kondom, yang semakin marak akibat kemudahan mengakses aplikasi pertemanan (dating apps). “Bukan cuma soal kehamilan di luar nikah, tapi juga risiko tertular HIV dan infeksi menular seksual (IMS) yang menjadi ancaman nyata. Sayangnya, banyak remaja belum cukup punya informasi dan kesadaran,” jelasnya.
Tak kalah penting, Iin Fitriani dari KPA menyoroti peran lingkungan dalam mendukung Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Menurutnya, stigma negatif terhadap ODHA justru memperburuk kondisi psikologis dan sosial mereka.
” ODHA berhak hidup sehat dan bermartabat. Jangan jauhi orangnya, jauhi virusnya. Dukungan dari keluarga dan teman sangat penting untuk kualitas hidup mereka,” cetus Iin. Melalui kampanye ini, KPA Kabupaten Sukabumi berharap para pelajar dapat menjadi agen perubahan yang membawa informasi yang benar ke lingkungan sekitarnya.
Sekaligus mampu menjaga diri dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Edukasi HIV/AIDS sejak dini dinilai sebagai langkah penting dalam mencegah peningkatan kasus baru, serta membentuk generasi muda yang sadar, peduli, dan berani mengambil sikap positif dalam menjaga kesehatannya. Atep Maulana