BANDUNGMU.COM, Bandung – Universitas Muhammadiyah Bandung melalui prodi Administrasi Publik kembali mengadakan Kuliah Bareng Birokrat yang dimulai dengan talkshow bertajuk “Integritas dan Kolaborasi: Kunci Sukses dalam Implementasi Kebijakan Publik” yang dilaksanakan pada Kamis, 11 Desember 2025, bertempat di Aula Lantai Dua kampus ini.
Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora Irianti Usman memberikan sambutan sekaligus membuka Kuliah Bareng Birokrat sesi pertama pada tahun ajaran 2025/2026. Kuliah Bareng Birokrat sendiri merupakan serangkaian kegiatan agenda tahunan dari prodi Administrasi Publik yang dilaksanakan oleh peserta dari mata kuliah Birokrasi dan Governansi Publik yang diampu oleh Fatmawati.
Pada kesempatan kali ini, Kuliah Bareng Birokrat menggandeng Indra F Bagjana dari Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi yang menjadi narasumber tunggal membawakan tema tersebut di atas.
Dalam pemaparannya, narasumber menempatkan dirinya menjadi dua subjek yang berbeda. Subjek pertama sebagai akuntan yang membawakan perspektif akuntansi sektor publik. Adapun subjek kedua yakni sebagai Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kota Cimahi.
Sebagai akuntan, Indra menjelaskan bagaimana pentingnya integritas dalam penyusunan dan pelaporan keuangan, resiko ketika integritas tidak dijaga, serta urgensi integritas di tengah maraknya kasus penyalahgunaan anggaran.
Sementara itu, sebagai Kepala Bidang Perdagangan, Indra menjelaskan mengenai integritas dalam distribusi sembako untuk cegah penimbunan dan permainan harga, fairness perdagangan di era ekonomi digital dan gelombang impor murah, serta pencegahan suap/pungutan liar dalam perizinan usaha.
Dari keseluruhan isi diskusi, terdapat hal yang perlu disoroti oleh seluruh masyarakat, yaitu mengenai integritas. Integritas itu tertanam dalam diri masing-masing. Adapun pengaruhnya dalam proses pelaporan keuangan tentunya akan sangat berpengaruh.
Namun, sebelum jauh menanggapi itu, sebagai masyarakat kita harus mampu melihat nilai-nilai integritas itu di dalam diri masing-masing. Sudah sejauh mana diri sendiri menanamkan integritas?
Beberapa contoh kasus seperti pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi), sebagian kecil masyarakat sering melanggar etika dalam hal-hal proses administrasi sehingga nilai-nilai integritas dari masysrakat dipertanyakan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa UM Bandung dapat memahami dan menerapkan prinsip berintegritas, baik untuk diri sendiri maupun bermasyarakat dan bernegara, dari mulai sekarang hingga nantinya ketika sudah menjadi birokrat, agar tercapai pemerintahan yang baik dan bersih.***
