Calon Siswa Sekolah Rakyat di Sukabumi Jalani Skrining Kesehatan

Pendamping sosial PKH melakukan home visit untuk melaksanakan skrining riwayat kepada calon siswa Sekolah Rakyat di Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Atep Maulana

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Calon siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Sukabumi menjalani skrining kesehatan dasar sebagai bagian dari proses penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026. Kegiatan ini  mencakup pemeriksaan kondisi fisik, mental, serta riwayat kesehatan peserta didik.

Salah satu Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Cibadak, Ari Aprianto, yang turut mendampingi proses ini, menyatakan, kegiatan skrining juga ditindaklanjuti dengan pendekatan langsung ke rumah calon siswa. “Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan setiap calon siswa dalam kondisi sehat dan siap mengikuti proses belajar-mengajar secara optimal,” ujarnya, Kamis (3/7/2025).

Ari menambahkan, dirinya juga mendapatkan tugas untuk melakukan kunjungan rumah (home visit) kepada calon peserta didik. Hal ini guna mengkonfirmasi kesiapan anak dan keluarga terhadap pelaksanaan skrining serta kebutuhan pendukung lainnya.

“Skrining awal riwayat kesehatan ini penting, sebelum nanti akan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan dan Pusksesmas Cibadak,” ungkap Ari. Tujuannya, agar pihak sekolah bisa mengetahui lebih detail dengan kondisi anak.

Skrining terang Ari meliputi wawancara dengan orang tuan calon siswa untuk mengetahui riwayat umum berbagai aspek, seperti riwayat penyakit menular (TBC, hepatitis), status imunisasi, kesehatan reproduksi, kebiasaan perilaku berisiko, serta tingkat aktivitas fisik harian. Informasi tambahan terkait disabilitas dan kondisi psikososial juga dihimpun dalam proses ini.

“Kegiatan ini untuk memastikan setiap anak siap secara fisik dan psikis sebelum memulai proses pembelajaran,” kata Arim Pemeriksaan dilakukan melalui pengisian formulir skrining kesehatan anak usia sekolah dan remaja yang disusun berdasarkan pedoman dari Kementerian Kesehatan.

Formulir tersebut berisi sejumlah pertanyaan terkait riwayat penyakit menular seperti tuberkulosis (TBC), hepatitis, hingga riwayat penyakit tidak menular seperti diabetes dan asma. Selain itu, siswa juga diperiksa mengenai status imunisasi, kesehatan reproduksi, perilaku berisiko, dan aktivitas fisik harian. Informasi tambahan terkait kondisi disabilitas dan status psikososial anak juga dicatat untuk keperluan pendampingan lanjutan.

Menurut Ari, hasil dari skrining akan digunakan sebagai dasar Tim Medis kedepanya dan pihak sekolah penyesuaian metode pembelajaran di Sekolah Rakyat, terutama bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus atau kondisi kesehatan tertentu.

Seperti diketahui, sekolah rakyat merupakan sebuah inisiatif pendidikan kerakyatan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini direncanakan akan mulai diluncurkan pada Juli 2025 mendatang

Ari menerangkan, Sekolah Rakyat bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini akan mengusung konsep pendidikan gratis berbasis asrama dengan lingkungan pembelajaran yang layak dan terarah.

Untuk tahap awal tutur Ari, program Sekolah Rakyat di Kabupaten Sukabumi akan mulai berjalan pada tahun ajaran baru 2025/2026 dan menyasar jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Lokasi sementara sekolah akan bertempat di Sentra Phala Martha, Cibadak Sukabumi.Atep Maulana

Exit mobile version