Bappeda Kota Sukabumi Perkuat Data Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Pemkot Sukabumi melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) berupaya mempercepat penurunan angka stunting. Selaon itu pula melakukan perencanaan penghapusan kemiskinan.

Hal ini menjadi bahasan rapat koordinasi yang digelar Bappeda bersama instansi terkait lainnya di Ruang Pertemuan Bappeda pada Selasa (10/6/2024) lalu. ” Rapat Koordinasi ini terkait Pemenuhan Data Percepatan Penurunan Stunting dan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Wilayah Kota Sukabumi,” ujar Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kota Sukabumi, Nenden Eviyanti, Senin (18/6/2024).

Menurutnya, langkah tersebut sebagai bentuk keseriusan Pemkot Sukabumi dalam menurunkan angka prevalensi stunting. Sebab, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting Kota Sukabumi sebesar 26,9 persen.

Baca Juga:  Libur Panjang Waisak, Harga Sembako di Pasar Tradisional Kota Sukabumi Terpantau Stabil

Di mana prevalensi stunting berdasarkan SKI 2023 mengalami peningjatan jika dibandingkan survei status gizi Indonesia tahun 2022 sebesar 19,2 persen. Salah satu upaya penekanan melalui Rembug Stunting Tingkat Kota Sukabumi tahun 2024 sekaligus Launcing Aplikasi Sistem Aplikasi Data Stunting Terintegrasi (SiApdate) yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi Hotel Balcony Kota Sukabumi, Jumat (31/5/2024) lalu.

” Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekuranhan gizi kronis. Ditandai panjang atau tinggi badannya dibawah standar,” ujar Nenden. Sasaran prioritas penurunan stunting pada masa 1.000 hari pertama kehidupan yakni masa kehamilan dan masa anak dibawah 2 tahun,.

Menurut Nenden, upaya percepatan penurunan stunting mengacu pada Perpres Nomor 72 tahun 2021. Di dalamnya, ada delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting.

Baca Juga:  UM Bandung Tingkatkan Kualitas Program Studi Ekonomi Syariah Melalui Asesmen Lapangan

Ke delapan aksi itu yakni analisa situasi, rencana kegiatan, rembug stunting, peraturan wali kota tentang percepatan penurunan stujting, pembinaan pemerintah desa dan keluahan, pembinaan data tingkat kota, publikasi hasil analisis prevalensi dan hasil audit stunting dan penilaian kinerja. Saat ini masuk pada tahapan rembug warga dan launching Siapdate.

” Tujuan rembug stunting menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan kegiatan intervensi secara terintegrasi,” ungkap Nenden. Selan itu deklarasi komitmen pemda dan menyepakati rencana kegiatan penurunan stunting terintegarasi. Berikutnya, bangun komitmen publik kegiatan pencegahan stunting secara terintegrasi