Kabar  

Artificial Intelligence Dapat Bantu Peneliti Temukan Ide dan Rumuskan Judul Riset

KABARINDAH.COM, Bandung – Lembaga Pengkajian Pengembangan Pendidikan dan Kewirausahaan (LP3K) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung bekerja sama dengan Matrachatgpt Bandung menggelar kuliah online bertajuk Metodologi Penelitian Berbasis Artificial Intelligence (AI) secara virtual.

Kegiatan berlangsung dalam empat sesi tematik yang diadakan sepanjang Agustus hingga September 2025. Sesi pertama pada 6 Agustus 2025 membahas “Metode Penelitian Kuantitatif”, disusul 20 Agustus 2025 dengan tema “Metode Penelitian Kualitatif”.

Selanjutnya, pada 6 September 2025 peserta mempelajari “Research and Development”, dan sesi terakhir pada 20 September 2025 mendiskusikan topik “Mix Method” yang menggabungkan kedua pendekatan penelitian.

Kegiatan ini menghadirkan Prof Dr Sugiyono MPd sebagai narasumber utama. Ia dikenal sebagai pakar metode penelitian, peraih empat Rekor MURI di bidang tersebut, serta Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta.

Selain itu, Sugiyono juga merupakan penulis buku metode penelitian terbanyak sekaligus best seller di Indonesia.

Secara terpisah, Kepala LP3K UM Bandung Dr Ace Somantri MAg menyampaikan apresiasi tinggi atas antusiasme peserta dalam kegiatan ini. Setiap sesi diikuti sekitar 450 peserta dari berbagai kalangan akademisi, dosen, dan mahasiswa.

Menurut Ace, angka tersebut menunjukkan tingginya minat terhadap topik penelitian berbasis AI yang tengah menjadi tren global.

“Pesertanya mencapai 450 orang di setiap sesi karena pembicaranya profesor peneliti bereputasi nasional. Bahkan, beliau dikenal sebagai buku berjalan. Kegiatan ini direspons sangat baik dan banyak peserta meminta agar dilanjutkan kembali,” ujar Ace di UM Bandung pada Rabu (15/10/2025).

Ace menegaskan bahwa program ini digelar sebagai upaya memperluas wawasan akademisi dan peneliti dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk mendukung riset ilmiah di era digital.

Dalam paparannya, Sugiyono menjelaskan bagaimana pemanfaatan teknologi digital, termasuk aplikasi ChatGPT, dapat membantu peneliti dalam menemukan ide, menentukan topik, dan merumuskan judul penelitian yang relevan dengan kebutuhan akademik.

Ia menekankan bahwa AI dapat menjadi alat bantu yang efektif untuk mempercepat proses eksplorasi ilmiah.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa penggunaan kecerdasan buatan tidak boleh menggantikan esensi dan kaidah ilmiah dalam riset. Menurutnya, peneliti tetap harus berpegang pada metodologi yang benar agar hasil penelitian tetap memiliki validitas dan nilai akademik yang tinggi.

Selain membahas pemanfaatan AI, Sugiyono juga menyoroti pentingnya menumbuhkan minat riset di kalangan mahasiswa, baik di tingkat sarjana maupun pascasarjana.

Semangat meneliti harus terus dibangun agar penelitian tidak hanya menjadi syarat kelulusan, tetapi kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan bangsa.***(FA)

Exit mobile version