KABARINDAH.COM, JAKARTA — Persyarikatan Muhammadiyah resmi memiliki perguruan tinggi pertama di Luar Negeri. Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), merupakan torehan sejarah internasionalisasi dakwah Muhammadiyah dalam bidang pendidikan.
Lahirnya UMAM mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, kelahiran UMAM pada peringatakan HUT ke-76 Republik Indonesia, di tengah berbagai kesulitan menghadapi pandemi Covid-19 sungguh sangat membanggakan.
“Capaian monumental bidang pendidikan ini semakin memperluas kontribusi pencerahan Muhammadiyah untuk sesama di mancanegara,” ujar Pratikno dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (13/8).
Pratikno berharap, kehadiran UMAM akan semakin memperkokoh jembatan diplomasi kebudayaan Indonesia, khususnya dengan negara-negara serumpun Melayu di Asia Tenggara. “Saya yakin, dakwah Muhammadiyah terus menembus batas negara dalam menebarkan manfaat untuk pencerahan sesama dan kemanusiaan. Selamat dan sukses atas berdirinya UMAM,” ungkap Pratikno.
UMAM bakal memulai operasional studi pada tahun ini. Sebagai langkah awal, UMAM membuka 15 program studi. Ketua Umum PP Prof Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, izin resmi pendirian UMAM diberikan Pemerintah Malaysia melalui Jabatan Pendidikan Tinggi pada Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia dikeluarkan pada 5 Agustus 2021.
“Izin ini kami peroleh setelah melalui proses perjuangan dan usaha yang sungguh-sungguh tiada henti sejak 2017,” kata Haedar dalam konferensi pers virtual, Kamis (12/8).
Haedar menyampaikan, Muhammadiyah mengkhidmatkan UMAM bagi bangsa dan dunia untuk Islam yang berawasan dan menebarkan //rahmatan lil-alamin//. Adapun alasan mengapa Malaysia yang dipilih sebagai tempat pertama universitas Muhammadiyah di luar negeri adalah karena Malaysia merupakan negara serumpun Indonesia.
Menurut Haedar, Malaysia dan Indonesia sebagai anggota ASEAN terus bergerak menjadi kekuatan regional dengan semangat //fastabiqul khairat// (berlomba-lomba dalam kebaikan) untuk terus memainkan peran global bersama bangsa-bangsa dari seluruh dunia.
“Malaysia adalah bangsa serumpun. Indonesia dan Malaysia terus bergerak menjadi kekuatan regional dan dapat bersatu membawa misi perdamaian dalam warna Islam yang berkebudayaan timur,” kata dia.