Kawasan Agroeduwisata Cikundul Didorong Jadi Lokasi Wisata Edukasi Unggulan Sukabumi

KABARINDAH.COM, Sukabumi–Kawasan Agroeduwisata Cikundul (KAC) di Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi akan dimaksimalkan kebebradaannya sebagai wisata edukasi. Pasalnya, dari luas lahan sekitar 4,5 hektare yang telah digarap baru sekitar 60 hingga 70 persen saja.

” KAC perlu dioptimalkan keberadaannya karena beberapa hal,” ujar Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Sunaryo, Rabu (29/5/2024). Ia menerangkan UPTD KAC dirintis sejak 2015 dan masih dikelola sifatnya adhoc atau kepanitiaan gabunga beberapa bidang yakni tanaman pangan, peternakan dan perikanan.

Sejak 2021 terbentuk kelembagaan bentuk UPTD tipe B. ” Masih perlu dioptimalkan karena pemanfaatan lahan 4,5 hektare dan yang baru terkelola kontinu baru 60 persen hingga 70 persen,” kata Sunaryo.

Baca Juga:  Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemkot Sukabumi Gencarkan Gerakan Hentikan Polusi Plastik

Sehingga masih ada lahan sekitar 30 hingga 40 persen yang pengelolaanya belum intensif. Hal ini jadi tantangan baik dikelola sebagai lokasi budidaya atau sarana penunjang.

” Fungsi KAC ada empat pertama produksi pangan baik hortikultura, ternak baik sapi domba dan ayam petelur,” kata Sunaryo. Selain itu perikanan seperti ikan nila danĀ  masih ada produksi lainnya yang perlu dikembangkan.

Kedua fungsi edukasi. Layanan KAC yakni pendidikan sudah terakses baik sekolah PAUD, SD, dan SMP yang kini mayoritas Sukabumi dan sekitarnya pernah ada Jakarta dan Bandung

Ketiga fungsi wisata. Di mana, obyek tanaman dan lingkungan kalau dikelola dapat mendatangkan wisatawan di akhir pekan atau libur nasional seperti Idul Fitri dan tahun baru.

Baca Juga:  Heboh Parkir di Jakarta Rp.60.000 per jam, Ini Kata Dishub

” Masih perlu ditingkatkan karena secara jumlah perlu didorong. Misalnta disediakan paket edukasi wisata dan poelatihan ada gamenya serta camping,” ungkap Sunaryo. Ke empat fungsi konservasi, karena Sukabumi perlu ruang terbuka hijau dan memerlukan tanaman keras yang dilindungi dengan memelihara ekosistem lingkungan.

Menurut Sunaryo, orang pertanian tidak hanya mengurus pertanian atau sawah tapi ada yang lain dan perlu ditingkatkan. Ia mengatakan dari sisi pengelolaan KAC kini dikelola UPTD di bawah dinas sehingga ada keterbatasan.

” Ke depan bisa diarahkan menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD),” terang Sunaryo. Sebab, dengan BLUD bisa mengelola sendiri dan menggandeng investor serta bisa lebih profesional.

Baca Juga:  Kendalikan Harga Jelang Puasa, Pemkot Sukabumi Gencarkan Operasi Pangan Murah di Wilayah

Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan, selama ini KAC dikelola UPTD di bawah DKP3. ” KAC jadi wisata edukasi bisa meningkatkan omzet dan harus memperbaiki secara mandiri,” jelasnya.

Kusmana menerangkan, nantinya dari UPTD bisa menjadi BLUD. Sebab, KAC memiliku potensi bagus dengan luas lahan 4,5 hektare.

” Harapannya KAC jadi lokasi edukasi sekaligusĀ  pariwisata,” cetus Kusmana. Hal ini bisa dengan mencari sumber pembiayaan bukan hanya APBD kota melainkan dari APBN dan swasta.